Rana yakin dia tidak salah dengar, Sarita melenyapkan Adrian demi jantungnya yang akan diberikan kepada Zayn. Rana terpaku di sana seluruh otot-ototnya melemas seakan tidak mampu menggerakkan tubuhnya untuk segera pergi dari depan kamar Stella.
"Mama ... tidak mungkin mekakukan itu! Tapi aku mendengarnya dengan jelas," bisik Rana, tentu saja air matanya kembali jatuh saat tahu jika ternyata Sarita sanggup melakukan perbuatan keji.
Rasa lapar yang tadi ia coba tahan seketika lenyap begitu saja, tadinya dia akan ke dapur untuk mengambil makanan karena lapar. Namun karena penasaran dengan suara Stella yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon, menuntun Rana untuk merapatkan Indra pendengarannya ke dekat pintu.