Jika dibandingkan dengan Alex, milik Bram memiliki diameter lebih besar walaupun tidak sepanjang milik Alex.
Nia sedikit ragu dengan benda tumpul besar itu, apakah akan mudah masuk ke dalam miliknya? Namun membayangkan benda itu mampu membuatnya merasakan kenikmatan, membuat Nia menepis kekhawatirannya. Bram menunggu aksi Nia, perlahan Nia menyentuh benda itu, "Ooh ... ini hangat dan keras, Bram," cetus Nia.
"Kau suka?" tanya Bram.
Nia hanya mengangguk, dan mulai membasahi bibirnya bersiap menyantap benda yang menjadi favoritnya. Bram memegangi rambut Nia agar tidak menggangu ketika batang kejantanannya berada dalam mulut Nia.
"Ssttt ... Akkhhh ...," desis Bram, sambil mencengakram rambut Nia.