"Apa ini? Siapa yang berbuat iseng di saat-saat seperti ini." Ferdian berkata sambil. berkacak pinggang.
Sedangkan wajah Julia sudah sangat pucat dan ketakutan.
"Mengapa benda itu bisa ada di sana?" tanya Julia dengan suara pelan, hampir tidak terdengar.
Fedian hendak mengambil benda itu, tetapi buru-buru Julia mencegahnya.
"Jangan sentuh! Jangan sentuh pisau itu!" Julia masih ingat betul itu adalah pisau yang ia gunakan ketika menusuk kepala rumah sakit. Julia juga sudah membuangnya di suatu tempat, tetapi mengapa benda itu sekarang berada di depan kamarnya?
Ferdian melihat ke arah Julia sejenak tetapi dia tetap mengambil pisau itu dan memperhatikan dengan seksama.
"Apa maksudnya ini siapa yang melakukan ini? Apa mereka menyuruh kita untuk saling membunuh?" ucap Ferdian.
Julia terdiam. Dia menyimpulkan sendiri siapa pelaku yang membuat teror padanya. Kecurigaannya masih tetap sama, dia mencurigai Adrian.