"Aahh ... Begitu rupanya. Baiklah aku serahkan saja padamu. Aku akan menunggu kabar baik darimu!"
"Oke. Tapi ini tidak akan berjalan dengan cepat, kau tahu kan bagaimana rumitnya wanita!"
"Baiklah, aku mengerti."
"Lalu apa sekarang kau sudah melupakan rencanamu pada Sarita dan anaknya?"
Julia bersender pada kursi dan membuang nafas kasar, "Tidak. Aku sedang memikirkan cara apa yang tepat untuk menghancurkan mereka. Kau tahu bukan bagaiamana kekuatan mereka?" tanya Julia sambil melirik ke arah Sam.
"Ya. Aku juga tidak mengerti bagaimana bisa mereka tahu tentang rencanaku yang akan mencelakai Zayn."
"Pasti ada yang membocorkannya," cetus Julia.
"Kali ini si Codet ceroboh. Padahal selama ini dia sangat bisa diandalkan."
Mana mungkin si codet berani mencelakai anak dari bos-nya sendiri, bos yang sangat dihormatinya.
Bahkan saat ini percakapan antara Sam dan Julia sudah sampai ke telinga si codet. Sudah lama si codet memasangkan alat penyadap di ruangan Sam.