"Zayn, seandainya kamu tidak sedang sakit, aku pasti memukul kepalamu ini. Berhenti omong kosong!" protes Rana.
"Itu lebih baik bukan, daripada kalian terus tersiksa dengan perasaan kalian. Dan aku rasa itu yang terbaik bagi semua."
"Tidak mau, Zayn. Aku tidak akan menikah dengannya!" tolak Rana kembali.
"Lalu kamu akan menikah dengan siapa? Di sepanjang hidupmu yang aku tahu, kau hanya mengenal tiga lelaki. Ayahmu, Adrian dan aku. Aku bukan pilihan terbaik selain karena kamu tidak pernah mencintaiku, aku juga seorang laki-laki yang penyakitan dan memiliki keterbatasan sekarang. Aku mohon Rana, menikahlah dengannya dan lupakan semua dendammu!"
"Zayn, Aku ingin mengajakmu pergi dari kota ini. Aku ingin kita kembali lagi seperti dulu. Aku juga ingin melupakan dendamku! Ayo kita mencari pengobatan terbaik untuk jantungmu, dan kita akan memulai segalanya dari awal lagi!" balas Rana, dengan pelan.
Adrian menatap serius ke arah Rana yang begitu sungguh-sungguh dengan ucapannya.