Wajar jika Julia mengatakan itu, hanya orang yang tinggal di rumah itu yang bisa masuk ke dalam kamar dan bebas berkeliaran di sekitar kamarnya. Semua orang patut ia curigai termasuk anak dan suaminya.
Julia mengambil alat perekam yang memutar suara tangisan. benda itu ditemukan dekat jendela kamarnya. Diletakan tepat di pot tanaman hias yang tergantung di luar jendela.
Apa jangan-jangan sosok hantu yang menampakkan diri saat malam kemarin juga hanyalah sebuah rekayasa belaka untuk menakut-nakuti dirinya? Tetapi mengapa wajahnya sangat mirip dengan kepala perawat yang ia tusuk? Itu artinya ada orang yang mengetahui dengan pasti jika Julia adalah pelaku penusukan kepala rumah sakit. Pertanyaan dan pemikiran itulah yang membuat Julia sulit memejamkan matanya semalaman.
Rasa khawatir, marah, penuh prasangka semakin menyelusur dalam batin Julia saat ini.