Satu tangan Ferdian aktif menandatangani berkas-berkas di atas meja, sedangkan satu tangan yang lain asik menyelusuri pangkal paha janda muda berusia dua puluh delapan tahun itu.
Tatapan mereka juga beradu dengan mengisyaratkan makna lain, bukan sekedar atasan dan bawahan.
Nia yang baru bekerja selama enam bulan terakhir itu membuat Ferdian seakan kembali merasakan gairah mudanya. Awalnya semua berjalan wajar dan lancar secara profesional. Tetapi kejadian dua minggu yang lalu membuat semuanya berubah.
Kala itu Ferdian masih berada di kantornya, padahal waktu sudah menunjukan hampir petang. Nia tidak berani pulang dulu sebelum Ferdian keluar dari ruangannya, untuk mengusir rasa jenuhnya dia iseng membuka video dewasa. Karena terangsang, tanpa sadar dirinya mengelus-elus belahan sensitifnya sendiri hingga menimbulkan desahan kecil dari mulutnya.