Bastian mendekati putrinya hingga tidak ada jarak sama sekali, lalu dia membisikkan sesuatu.
"Papa gila, aku tidak akan melakukan itu," kata Jiyah.
"Ya pilihan ada di tanganmu. Karirmu hancur dan tidak mendapatkan apa-apa," balas Bastian.
Jiyah terpaksa mengiyakan rencana papanya. Dia tidak mau karirnya hancur hanya karena masalah ini.
"Aw, sakit!" teriak Silla merasakan Bastian tiba-tiba menarik dia.
"Apakah saya menyuruhmu untuk mendekat?" tanya Bastian.
"Tidak, Tuan. Lepaskan saya," mohon Silla.
Jiyah yang melihat dari jauh mendengus. Dia jjik melihat papanya yang begitu tergila-gila pada Silla.
"Ikut saya," kata Bastian.
Silla ditarik Bastian menuju kamarnya. Saat sudah sampai, Bastian langsung mendorong tubuh perempuan itu hingga terjatuh di depan kayu ranjang.
"Silla, sudah berapa lama kau mengenalku?" tanya Bastian.
Silla berusaha berdiri dan menghadap ke arah Bastian. "saya tinggal di sini sejak saya masih kecil, Tuan," jawab Silla menundukkan kepalanya.