Richard perlahan menurunkan Kaila di atas ranjang dan tidak lama para penata rias masuk ke dalam kamar itu setelah Amel menyuruh mereka menghias Kaila.
"Kalian dandanin dia yang rapi. Saya tidak ingin calon pengantin saya tidak terlihat wow," perintah Richard.
Para penata rias itu hanya diam saja dan mulai mendandani Kaila walaupun mereka tahu kalau ini salah.
"Kaila Davina Abraham, sebentar lagi kamu akan menjadi milik aku," kata Richard.
Richard melangkahkan kaki menuju sofa yang ada di sana. Dia mulai menatap intens wajah Kaila.
"Kamu cantik sekali," kata Richard.
Richard melihat mata Kaila perlahan mulai terbuka menghampiri perempuan itu.
"Aku di mana?" tanya Kaila.
"Kamu ada di tempat kita akan mengikat janji suci, Sayang," jawab Richard dengan smirk miringnya.
Kaila tentu saja mengamuk. Dia berusaha melarikan diri dari sana, tapi tangan dia tiba-tiba ditahan dan perutnya dicengkram oleh Richard dengan kuat.