Chereads / My Husband, My CEO / Chapter 7 - Menjodohkan Si Pria Dingin

Chapter 7 - Menjodohkan Si Pria Dingin

"Alhamdulillah, Keyla besok sudah bisa pulang, Key kenalkan Lidya ini sahabat Bunda, ini Anaya dan itu Tristan anaknya, Tante Lidya," ucap Rania.

Keyla pun menoleh melihat kepada anak-anak Lidya, keningnya berkerut saat melihat wajah Tristan.

"Kayak pernah liat dia, tapi di mana ya?" tanya Keyla di dalam hatinya.

"Hai Keyla, thanks ya kamu sudah menolong Mama aku, maaf ya malah jadi kamu yang celaka," sapa Anaya.

"Sama-sama, Mbak, itu sudah kewajiban kita sebagai sesama manusia, tidak perlu merasa bersalah seperti itu, aku juga sudah tidak apa-apa," ucap Keyla.

"Tristan, kok kamu diam aja, ayo dong kenalan sama Keyla!" bisik Lidya kepada Tristan, bukannya menuruti perintah ibunya, Tristan malah pergi keluar dari ruangan Keyla, Lidya heran dengan sikap anaknya yang satu itu, hatinya sangat sulit sekali untuk menerima orang baru.

"Mas Dedy, Rania, Key maafin sikap Tristan ya, dia memang sulit untuk dekat dengan orang baru," ucap Lidya.

"Gak papa, Dy," ucap Rania.

"Kalau begitu kita pamit pulang dulu, insya Allah besok kita ke sini lagi," ucap Lidya.

"Oke hati-hati ya, Dy," ucap Rania.

"Key, sekali lagi terima kasih ya, insya Allah besok aku juga ke sini lagi sama Mama," ucap Anaya.

"Sama-sama, Mbak, Tante sama Mbak Naya hati-hati," ucap Keyla.

"Iya, Sayang, assalamu'alaikum," ucap Lidya, dia dan keluarganya pun segera pulang.

"Bun, Dania mana?" tanya Keyla karena sejak tadi dia tidak melihat adiknya itu.

"Tadi Dania masih harus mengirimkan barang pesanan customernya, mungkin setelah selesai nanti dia ke sini sama tante kamu," jawab Rania.

"Kamu makan dulu ya, Sayang, dan kamu juga, sekarang Keyla sudah sadar, biar aku yang suapin Keyla!" ucap Dedy.

"Gak apa-apa, Mas, biar aku yang suapin, Key, aku masih belum lapar," ucap Rania.

"Key gak mau makan kalau Bunda gak makan juga," ucap Keyla.

Rania menghela nafasnya dengan panjang, dia pun mengalah, dari pada Keyla tidak mau makan, Keyla mengedipkan matanya kepada sang ayah, yang malah tertawa.

***

Kini Lidya sudah sampai di rumah Anaya, setelah dari rumah sakit, dia sangat merindukan Nabila cucunya, jadi dia memutuskan untuk ikut bersama Anaya, sedangkan Tristan, dia kembali ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

"Oma ... Oma baik-baik aja kan?" tanya Nabila, gadis kecil itu langsung berlari ke pelukan neneknya.

"Oma, gak apa-apa, Sayang, masuk yuk!" ajak Lidya.

"Sayang, digendong sama Abi aja yuk, omanya capek," ucap Bima, dia adalah suami Anaya.

"Gak apa-apa Bim, Mama juga kangen sama Nabila," ucap Lidya yang langsung menggendong Nabila.

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Sebentar ya, Ma, aku ambil minuman dulu ke dapur, Mas, tolong temani Mama dulu ya!" ucap Anaya.

"Umma, Nabila juga mau susu!" pinta Nabila.

"Iya, Sayang, Nabila tunggu di sini ya sama Oma sama Abi," ucap Anaya.

Tak butuh waktu lama, Anaya pun datang membawa minuman dan camilan tak lupa juga susu untuk putrinya.

"Nay, Mama ingin menjodohkan Keyla dan Tristan, menurut kamu dan Bima, bagaimana?" tanya Lidya.

"Aku sih gimana Mama aja, kalau aku lihat sepertinya Keyla gadis yang baik," ucap Bima.

"Tapi, apa Tristan mau, Ma, Mama tau sendirikan Tristan seperti apa," ucap Anaya tidak yakin kalau Tristan mau dijodohkan dengan Keyla.

"Kamu tenang aja, itu urusan, Mama, kali ini akan Mama pastikan kalau dia tidak bisa menolak perjodohan ini," ucap Lidya dengan mantap.

"Aku gimana baiknya saja, Ma, sebenarnya Naya juga berniat ingin menjodohkan Tristan sama adik temannya Mas Bima, tapi Naya takut Tristan akan menolak, dan Naya yakin kalau pilihan Mama pasti yang terbaik untuk Tristan, dari pada Tristan menikah sama si Mona itu, aku tidak akan pernah setuju, kalau Tristan sih Naya yakin dia gak akan mau, tapi Mama bisa melihat kan kalau si Mona itu agresif banget," ucap Anaya.

"Kalau sama dia sih Mama juga gak setuju, Nay, kita berdo'a saja semoga perjodohan ini berhasil dan berjalan dengan lancar," ucap Lidya.

"Aamiin, Naya dukung seratus persen rencana, Mama," ucap Anaya.

Lidya sangat berharap Keyla dan Tristan bisa menikah, semoga saja keinginannya dikabulkan oleh Allah, dia ingin sekali melihat anak-anaknya bahagia, semenjak peristiwa itu, Tristan berubah menjadi anak yang sangat pendiam dan dingin.

Mungkin dengan dia membawa Keyla masuk  dalam kehidupan anaknya, Tristan bisa kembali menjadi Tristan yang ramah dan selalu tersenyum.

***

Seorang wanita muda sudah menyusun rencana untuk mendapatkan Tristan sang pemuda tampan dan sukses, dia pun sudah menyusun rencana licik untuk mendapatkan seluruh kekayaannya.

Sejak pertama kali dia mengenal Tristan di bangku SMA, dia sangat terobsesi untuk bisa memiliki Tristan. Namun sialnya setiap kali dia datang untuk menggoda dan menjebak Tristan, dia selalu gagal.

Segala cara sudah dia lakukan, bahkan dia sampai mendekati Lidya agar Lidya mau merestui hubungannya dengan Tristan, namun usahanya tetap sia-sia.

Gadis itu bernama Mona, sekarang dia sedang menuju LC CORPORATION untuk menemui Tristan, dia sudah memoles wajahnya sedemikian rupa, tidak lupa dengan pakaian yang amat ketat dan memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya, membuat mata para lelaki tak berkedip memandangnya apa lagi melihat kaki jenjang nan mulus miliknya, kaum Adam pasti sangat tergiur melihat pemandangan itu, tapi tidak untuk Tristan, dia tidak pernah melirik Mona sekalipun.

BRAAK

Mona memaksa masuk ke ruangan Tristan, tanpa menghiraukan satpam dan juga bodyguard Tristan yang melarang Mona untuk masuk.

Tristan menatap Mona dengan tatapan tajam, lalu memerintahkan kepada satpam dan bodyguardnya untuk keluar.

"Hai Baby, have fun with me today?" tanya Mona menggoda Tristan, dia berkata dengan suara sensual sambil duduk di pangkuan Tristan.

Tristan mengangkat tubuh Mona dengan evil smirknya, lalu dia membaringkan tubuh Mona di sofa ruang kerjanya, dalam hati Mona bersorak gembira dia berpikir kalau  rencannya kali ini akan berhasil.

"Come on baby, I'll make your life a living hell!" ucap Tristan dengan tatapan tajamnya seolah-olah ingin menguliti wanita itu.

SRAAK

Dengan sekali gerakan, Tristan merobek dress ketat yang dipakai oleh Mona, lalu dia menyiram Mona dengan jus yang ada di atas meja.

"Kau pikir aku akan tergoda dengan cara murahan seperti ini? Kau jangan mimpi, silahkan kau nikmati minuman ini bersama dengan para bodyguardku, dan kau puaskan hasrat mereka, aku tidak akan pernah sudi tidur denganmu!" maki Tristan

"Kurang ngajar kau, Tristan, kau terlalu jual mahal aku bersumpah, suatu saat nanti kau akan mengemis meminta aku untuk mau tidur denganmu!" ucap Mona dengan penuh amarah, ternyata dugaan Mona salah.

"Cih, tidak akan pernah terjadi," ucap Tristan sambil memalingkan wajahnya dari Mona.

"PENGAWAL!" teriak Tristan.

Bodyguard yang selalu berjaga di ruangan kerja Tristan pun masuk mendengar tuannya memanggil mereka.

"Bawa wanita murahan ini pergi dari sini, terserah mau kalian apakan dia, atau mungkin kalian ingin bersenang-senang terlebih dahulu dengannya aku tidak peduli dengan apapun yang akan kalian lakukan kepada wanita ini, ingat jangan sampai dia masuk lagi keruangan ini dan jangan sampai dia mendekatiku dan keluargaku lagi, kalau sampai itu terjadi, akan aku penggal kepala kalian semua!" ucap Tristan, dia memang sangat kejam saat memberi hukuman kepada orang yang selalu mengusik ketenangannya dan keluarganya, apalagi wanita seperti Mona.

Bersambung....