"Aku tau kamu pasti terluka dengan apa yang Gaven lakukan, tapi maafkanlah dia, apa yang dia katakan benar, kamu terlalu mengekang dia," ucap Davin yang duduk di samping Mona. Sejak masuk kamar, wanita itu duduk di ranjang dengan air mata yang berurai.
"Jangan menangis lagi, lupakan apa yang sudah terjadi hari ini, semuanya akan baik-baik saja," ucap Davin lagi.
"Apa selama ini, sikapku berlebihan?" tanya Mona.
"Menurutku iya, beri kepercayaan kepada Gaven, dulu sebelum aku berhijrah aku selalu menganggap semua yang terjadi atas kendaliku, tapi sekarang tidak, apapun yang terjadi, kamu harus yakin jika semuanya sudah Allah gariskan untuk Gaven dan Zia," jawab Davin.
"Mom, Dad!" panggil Zia, Davin dan Mona pun menoleh ke arah pintu.
"Masuk!" perintah Davin.
"Maafin Zia dan Kak Gibran ya Mom, Dad," ucap Zia yang menatap Mona dengan sendu.