Della dan Irvan sudah beberapa kali melihat koleksi cincin tunangan di toko emas. Namun mereka berdua belom menemukan yang cocok.
"Van, capek banget ah. Tau gini minta pilihin orang tua kita aja, dari tadi pas udah ada yang bagus kamu nya malah nggak suka. Nyebelin banget tau nggak," ujar Della.
"Ya menurut kamu bagus Dell, tapi menurut gue kan belom tentu bagus," ujar Irvan.
"Berarti kamu bilang yang tadi jelek?" Tanya Irvan.
"Nggak gitu juga, tau ah," ujar Irvan.
"Kok ngambek sih?" Tanya Della.
"Nggak ngambek." Balas Irvan.
"Kalau nggak ngambek kok mukanya gitu?" Tanya Della.
"Ya harus gimana Dell?" Tanya Irvan.
"Senyum." Balas Della, membuat Irvan langsung tersenyum.
"Gitu dong, ih tapi kaya nggak ikhlas gitu masa senyumnya. Tau ah jadi kesel sama kamu," ujar Della.
"Dell, kenapa lagi?" Tanya Irvan.
"Lah kenapa lagi apanya," cibir Della.
"Kita mau kemana lagi?" Tanya Irvan.
"Van, kok kamu kaya nggak bahagia gitu?" Tanya Della.
"Bahagia kok." Balas Irvan.