Malam ini, Handphone Irvan mendapat banyak sekali notif dari Instagram, banyak akun-akun yang meng-tag akun Irvan di kolom komentar sebuah postingan dari akun Della.
Irvan tiba-tiba merasa kesal melihat postingan Della dengan seorang cowok, yang dia tidak kenal. Apalagi dengan tambahan caption emot love.
Irvan dengan penasaran membuka kolom komentar postingan Della itu, ntah kenapa Dia semakin kesal melihat balasan Della kepada orang yang menanyakan tentang hubungan Dia dan Della.
Zoe_la loh udah putus sama Irvan ya?
Fredella iya
Kirana_laksita Della itu Rangga bukan sih?
Fredella iya Mah hehehe
"Jadi namanya Rangga, kok Tante Rana bisa kenal?" Gumam Irvan.
Irvan kembali membaca komentar-komentar yang ada di postingan Della, Dengan refleks dia membanting handphone ke kasurnya karena kesal.
"Gue kenapa gini sih? Kan sukanya Tania bukan Della," ujar Irvan.
"Secepatnya juga gue bakal nembak Tania," ujar Irvan lagi.
Tiba-tiba notif chat masuk ke handphoenya, membuat Irvan langsung keluar mengambil handphonenya di atas kasur.
Ternyata chat dari Ibra, bukan dari Della
"Kenapa jadi mikirin Della sih?" Batin Irvan.
Ibra
Van, sini rumah gue
Irvan
Lagi males
Ibra
Bima juga di sini
Irvan
Biarin
Ibra
Lo udahan sama Della?
Irvan
Emang g pacaran
Ibra
Maksud gue
Udahan pura-puranya
Irvan
Ya
Ibra
Kenapa udahan?
Irvan
Gue mau nembak
Tania
Ibra
Lo serius sama Tania?
Della nya gimana?
Irvan
Iya
G peduli gue
Ibra
Gue sama Bima otw
Rumah Lo
Irvan
Ya
Irvan melangkah keluar dari kamarnya, dia akan membeli beberapa cemilan dan soda di mini market terdekat untuk teman-temannya.
Baru sampai ruang keluarga, langkah Irvan di hentikan oleh panggilan dari Papa nya.
"Irvan," panggil Andra.
"Iya Pah?" Tanya Irvan, sambil menghadap Papahnya.
"Gimana perkembangan kamu sama Della?" Tanya Andra, yang membuat Irvan terdiam beberapa saat.
"Biasa aja Pah." Balas Irvan.
"Della kenapa tiba-tiba ngerengek minta di batalin perjodohan nya sama kamu ke Mamahnya?" Tanya Andra.
"Nggak tau." Balas Irvan.
"Kamu bikin kesalahan ke Della?" Tanya Andra, dengan tegas.
"Nggak." Balas Irvan.
"Kenapa Della sampe nangis-nangis minta batalin perjodohan? Pasti ada alasannya kan?" Tanya Andra.
"Irvan suka cewek lain Pah," ujar Irvan.
Tentu saja Andra langsung terkejut, mendengar penuturan Putranya.
"Siapa?" Tanya Andra.
"Temen sekolah Irvan." Balas Irvan.
"Oke, besok kita akan bertemu sama keluarga Della. Kamu Minta maaf ke keluarganya Della," ujar Andra.
"Iya Pah." Balas Irvan, dengan patuh.
***
Dilain tempat, Della sedang bersandar di bahu Rana. Sambil bercerita tentang Irvan.
Della sudah memberi tahu Mamah dan Papa nya soal Irvan menyukai cewek lain. Dan mereka harus membatalkan perjodohan Della dan Irvan.
"Della nggak mau di jodohin sama Irvan, bentar lagi udah satu bulan. Irvan belum Deket sama aku Mah, berarti batal kan?" Tanya Della.
"Katanya kamu udah mulai suka sama Irvan," ujar Rana.
"Gampang kok Mah, nanti Della move on aja." Balas Della.
Kamu yakin bisa ikhlasin Irvan sama cewek lain?" Tanya Rana.
"Nggak tau Mah." Balas Della.
Harun tiba-tiba saja ikut bergabung dengan Della dan Rana, hal itu membuat atensi Della dan Rana beralih ke Harun.
"Besok keluarga Irvan mau kesini," ujar Harun.
"Mau ngapain Mas?" Tanya Rana.
"Membahas perjodohan Della sama Irvan." Balas Harun.
"Please batalin aja Pah," minta Della.
"Keputusan ada di besok." Balas Harun.
"Besok kan Della sekolah Pah," ujar Della.
"Besok malam sayang." Balas Harun.
"Irvan kira-kira dateng nggak ya?" Tanya Della, dengan suara pelan.
"Mamah denger Cantik," ujar Rana, yang sontak membuat Della tersenyum malu.
"Ihh mamah," ujar Della, sambil meninggalkan Mamah Papahnya dengan muka memerah.
Della pergi ke dapur, dia tiba-tiba ingin memakan mie instan.
"Besok gue di sekolah, nggak di hujat karena postingan gue kan?" Tanya Della, dengan dirinya sendiri.
Della mulai memasak mie instannya, sambil menunggu matang, Della memainkan handphonenya.
Della tidak sengaja melihat status whatsApp Ibra yang sedang kumpul bersama Bima dan Irvan dengan caption 'bikin strategi buat ngejeder doi Pak bos'
"Pak bos? Irvan maksudnya?" Tanya Della.
"Irvan mau nembak Tania?" Tanya Della, lagi.
Air mata Della luruh begitu saja, Della sangat yakin bahwa Irvan akan menembak Tania.
Tiba-tiba saja Della teringat dengan mie instannya, dengan cepat dia mematikan kompor gas.
"Huh untung gue inget lagi bikin mie," ujar Della, sambil mengusap air matanya.
"DELLA" Teriakan Rana, membuat Della terkejut. Della pun langsung menghampiri Mamahnya.
"Mah, kenapa?" Tanya Della.
"Mamah Haid Dell, tolong beliin pembalut ya" ujar Rana.
"Emang nggak ada stok Mah?" Tanya Della.
"Habis Dell, mamah lupa beli." Balas Rana.
"Punya Della juga habis sih, yaudah mau sekalian beli deh," ujar Della.
"Nih uangnya, hmm Papah nitip batagor Dell," ujar Rana, sambil memberikan uang dua ratus ribu ke Della.
"Della mau beli somay deh, Mamah mau nggak?" Tanya Della.
"Iya deh, jangan pedes." Balas Rana.
"Siapp," ujar Della, sambil berlari ke kamarnya untuk mengambil kunci motor.
Setelah mengambil kunci motor di kamarnya, Della izin keluar terlebih dahulu.
"Kamu mau pake motor apa Dell?" Tanya Harun.
"Scoppy aja Pah." Balas Della.
"Yaudah, hati-hati ya," ujar Harun.
"Siap Pah." Balas Della.
Della mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata, dia ingin ke mini market terlebih dahulu, setelah itu ke alun-alun deket mini market untuk membeli batagor dan somay.
Saat di lampu merah, Della melihat Tania bersama seorang cowok. Hal itu membuat Della menduga-duga bahwa itu pacar Tania, apalagi saat ini cowok itu merangkul Tania saat menyebrang jalan.
"Tania udah punya pacar? Terus Irvan gimana?" Tanya Della, sambil memandang Tania dan cowok tersebut.
Bib bib
Suara klakson di belakangnya, membuat Della langsung menjalankan motornya kemabali. Belum jauh melaju, tiba-tiba saja ada seekor kucing yang berlari di depan Della dengan tiba-tiba, hal itu membuat dengan cepat Della menggerem motornya.
Karena tidak bisa mengendalikan motornya, Della akhirnya terjatuh ke aspal. Beberapa orang pun langsung berlari menghampiri Della untuk menolong.
"Hiks sakit," ujar Della, sambil menangis.
"Ayo neng berdiri," ujar seorang bapak-bapak memapah Della untuk berdiri.
"Hiks tangan Della sakit Mamah," rengek Della.
"Mbak mana handphonenya, biar saya telfon keluarga mbak," ujar Seorang ibu-ibu.
"Itu Bu," ujar Della, sambil menunjuk sebuah handphone tergeletak di aspal.
"Ehh ini ada yang nelfon," ujar Ibu-ibu, sambil menunjukan nama si penelpon ke Della.
"Angkat aja Bu." Balas Della, setelah melihat Naman Irvan di sana.
"Hallo Mas," ujar Ibu tersebut.
"Ini yang punya handphone nya jatuh di jalan, jadi saya yang ngangkat," ujar ibu tersebut.
"Baik Mas." Ujar ibu itu, sebelum mengakhiri panggilan dengan Irvan.
Della dan motornya sudah di tepikan di sebuah ruko, saat ini Della sedang meminum teh hangat dari salah satu dari kerumunan warga di dekatnya.