Setelah berbulan-bulan, akhirnya Argat bisa melepas gipsnya. Kini tangannya bisa berfungsi dengan normal. Bekas luka di jidatku juga kian memudar seiring berjalannya waktu. Seiring dengan kesembuhannya, Argat jadi manusia super sibuk. Aku tidak tahu seberapa banyak pekerjaannya, tetapi Argat selalu memiliki alasan untuk membuatnya tetap sibuk. Begitu juga dengan hari ini. Hari ini adalah hari valentine. Biasanya pasangan akan memberikan cokelat dan bunga sebagai hadiah. Entah mengapa aku jadi tersenyum membayangkan Argat membawakan cokelat dan bunga untukku. Ah tidak mungkin, pikiranku terlalu berlebihan. Lagipula valentine hanya dirayakan oleh pasangan yang saling mencintai, sementara kami tidak.
"Delisa! Apa kau bisa membantu Mama sebentar!" panggil Mama.
"Tentu, Ma!"
Aku pergi ke dapur untuk melihat apa yang dilakukan mama. Ternyata mama sedang membuat kue cokelat. Mama sedang memanaskan beberapa batang cokelat untuk dijadikan campuran kue.