Aku dan Elsa sedang makan siang bersama. Linda dan Ranti ikut bergabung bersama kami. Sebenarnya hubunganku dan Linda sudah membaik, tetapi karena kejadian kemarin aku jadi merasa tidak nyaman. Aku memang tidak memungkiri perasaan legaku saat melihat reaksi Argat waktu itu, tetapi aku juga tidak bisa memungkiri ketidaknyamanan yang kurasakan saat ini. Apalagi melihat mata Linda yang sembab. Sepertinya pertengkeran mereka waktu itu membuatnya menangis semalaman. Linda mengambil tisu dan meninggalkan kami.
"Linda kenapa?" tanya Elsa.
"Biasa, masalah percintaan," jawab Ranti.
Aku hanya bepura-pura seakan tidak mengetahui apa pun. Elsa terlihat prihatin dengan masalah yang menimpa Linda. Tak lama kemudian Linda kembali dan duduk bersama kami. Matanya memerah seperti baru saja menangis.
"Lin, aku yakin kok kalau Pak Argat nggak mungkin selingkuh," ucap Ranti.
"Selingkuh?" tanya Elsa dengan mata yeng melebar.