Saat sedang bersiap-siap, ponselku tiba-tiba berdering. Saat kuangkat ternyata dari mama. Aku memilih untuk duduk supaya lebih tenang saat berbicara dengannya.
"Hallo, Delisa. Kalian sudah membeli tiketnya, kan?"
Hari masih pagi dan aku sudah diserang oleh pertanyaan yang tidak bisa kujawab. Untuk beberapa detik aku tenggelam dalam pikiranku sendiri. Aku bingung harus merespon bagaimana. Jika aku menjawab iya, situasinya masih abu-abu. Namun jika kujawab tidak, itu adalah jawaban yang buruk.
"Hallo, Delisa. Di mana Argat? Dia ada di rumah, kan?"
Pertanyaan pertama belum mampu kujawab dan sekarang mama melontarkan pertanyaan yang tak kalah sulitnya. Aku menoleh ke sekeliling untuk mencari ide demi bisa menjawab pertanyaan mama.
"Delisa, Argat di mana? Mama ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuknya."
"Dia sedang mandi, Ma."
"Kalau dia sudah selesai mandi, katakan padanya untuk menghubungi Mama. Mama ingin tahu apa dia sudah membeli tiketnya atau belum."