Setelah melakukan perjalanan panjang, kami akhirnya tiba di Jerman. Sama seperti waktu itu, Argat berjalan mendahuluiku. Ternyata sudah ada sebuah mobil yang menunggu kedatangan kami. Tanpa mengatakan apa pun, Argat masuk ke mobil itu. Tentu saja aku juga ikut masuk. Mungkin saja orang yang menjemput kami adalah sopir orang tuanya Argat.
"Bagaimana kondisi Papa?" tanya Argat pada sopir itu.
"Kondisi Tuan mulai membaik. Tapi masih membutuhkan beberapa kali perawatan," jawab sopir itu.
Kami akhirnya sampai di rumah sakit di mana papa di rawat. Argat terlihat tergesa-gesa masuk ke dalam. Kupikir Argat tidak begitu mengkhawatirkan kondisi papa, ternyata dia sangat khawatir. Aku mencoba mengimbangi langkahnya supaya tidak tersesat di rumah sakit sebesar ini. Setelah melewati ebberapa kamar, kami kahirnya menemukan kamar papa di rawat. Mama yang melihat kedatangan kami langsung berdiri dan memeluk Argat. Aku tidak bisa menyembunyikan senyumku melihat mereka saling melepas rindu.