Pria tampan itu baru saja berjalan kembali dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang melilit pada pinggangnya, membuat dada bidangnya juga kotak-kotak yang ada pada perutnya terekspos dengan beberapa tetes air yang masih membasahi badannya.
Ia berjalan ke arah wastafel, ia mengambil sebuah alat cukur kemudian mulai bercukur dengan melihat pantulan dirinya pada cermin itu. Ia menggunakan alat cukur itu dengan hati-hati karena tidak ingin alat cukur itu melukainya.
Akan sangat tidak lucu kalau di pagi-pagi seperti ini ia harus terluka hanya karena bercukur. Ia tidak ingin pergi bekerja dengan plester obat yang menghiasi dagunya yang ada ia akan di tertawa kan oleh rekan-rekannya.
Setelah selesai dengan aktivitas bercukur nya ia membasuh mulut serta dagunya hingga bersih. Ia pun berjalan ke arah kamar untuk segera memakai baju sebelum ia terlambat untuk bekerja.