Chereads / LOVE SICKNESS / Chapter 17 - SEVENTEEN

Chapter 17 - SEVENTEEN

Mobil mewah itu berhenti di depan sebuah mansion, dengan pintu mansion itu yang terbuka sebelah.

Taeguk melepaskan seatbelt yang yang ia kenakan, lalu mencabut kunci mobilnya.

Tangan nya terangkat membuka pintu mobil miliknya.

KLEK

Dan kedua kaki jenjang nya keluar dari mobil mewah milik nya.

Taeguk merapikan rambutnya, dengan melihat pantulan wajah nya pada kaca mobil kesayangan miliknya itu.

Setelah memastikan rambut nya rapi, ia pun melangkah masuk ke dalam mansion itu. Yang mungkin sudah hampir satu tahun lamanya tidak ia masuki dan kunjungi.

Yah, sudah cukup lama memang. Itu karena pemilik mansion ini yang baru menampakkan batang hidungnya setelah sekian lama.

"Tuan Taeguk, selamat datang Tuan..." sapa wanita dengan pakaian maid itu sambil membungkuk kan badan nya kepada Taeguk.

Taeguk tersenyum. "Terima kasih, apa Jaehyun sudah bangun?" tanya Taeguk.

Benar, sekali!

Saat ini Taeguk berada di mansion milik Jaehyun karena ingin menemui sepupu tampan nya itu.

Aku yakin kalian juga pasti sudah dapat menebak nya sejak dari awal, kemana perginya Taeguk.

Wanita itu mengangguk. "Iya Tuan, Tuan Jaehyun sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu," jawab nya dengan sopan.

"Lalu dimana dia sekarang?" tanya Taeguk kembali.

"Tuan Jaehyun berada di atas, Tuan Taeguk. Apa perlu aku memanggil Tuan Jaehyun, Tuan?" tawar maid wanita itu.

Taeguk menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, biar aku saja yang ke atas. Terima kasih," ucap Taeguk.

"Sama-sama Tuan Taeguk..." ucap wanita itu dengan kembali membungkuk kan badan nya.

Taeguk pun berjalan ke arah tangga berada, ia menaiki setiap anak tangga itu dengan kedua tangan nya yang ia masukkan ke dalam kantong celana nya.

Harus ia akui kalau ayah Jaehyun, alias Jungwon membangun mansion ini dengan sangat indah dan mewah.

Yang memang di khususkan untuk di berikan kepada Jaehyun. Dan mansion ini sudah di bangun saat Jaehyun masih berumur lima tahun kala itu.

Taeguk telah berada di lantai atas, ia melihat ke kanan dan ke kiri nya. "Jaehyun... Jaehyun-ah!" panggil Taeguk.

"Aku di sini!" teriak Jaehyun dengan cukup menggema.

Taeguk pun berjalan mengikuti dari mana suara teriakan sepupu nya itu berasal. Ia berjalan melewati beberapa kamar dengan warna pintu yang sama itu.

Setelah melewati beberapa kamar itu, akhirnya ia pun menemukan dimana sepupunya itu berada.

Yang ternyata sedang berada di balkon atas yang cukup luas dan besar, dengan beberapa pot tanaman hias di sana.

Jaehyun berada di balkon itu dengan dirinya yang berbaring di sebuah kursi kayu, hanya menggunakan bathrobe saja dan kacamata hitam.

Membiarkan matahari pagi itu mengenai seluruh tubuh nya.

"Di sini kau rupanya," ucap Taeguk yang telah berada di samping Jaehyun.

Jaehyun menolehkan kepalanya, lalu menurunkan sedikit kacamatanya. "Eoh, sepupu tercinta ku rupanya..." ucap Jaehyun.

Taeguk tertawa kecil. "Memang nya siapa yang kau harapkan?" Taeguk mendudukkan dirinya di pinggiran balkon itu.

Jangan khawatir, ia tidak akan jatuh. Taeguk sudah biasa melakukan hal itu sejak kecil.

"Pretty girls, maybe?" ucap Jaehyun.

Taeguk berdecak. "Kau benar-benar sudah seperti orang Perancis," ucap Taeguk.

Jaehyun tertawa mendengar ucapan Taeguk sepupunya itu. Yang memang harus ia akui, semenjak ia tinggal beberapa lama di Perancis ada sesuatu yang berubah dari gaya hidup nya.

Bahkan ia sudah mulai lupa dan merasa sedikit asing dengan kebiasaan-kebiasaan yang dulu nya selalu ia lakukan saat masih berada di Korea.

"Bonjour M. Taeguk..." ucap Jaehyun.

Taeguk hanya tertawa saja mendengar sepupunya itu yang mendadak mengeluarkan bahasa Perancis nya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Berjemur, memang nya apalagi..."

Yah, yang saat ini sedang Jaehyun lakukan adalah berjemur. Karena ia selalu melakukan hal ini saat berada di Perancis.

Karena vitamin D dari matahari pagi sangat lah bagus untuk nya.

"Lalu, ada apa kau datang kemari?" tanya Jaehyun.

Tentu saja ia punya hak untuk bertanya, karena sepupunya itu pagi-pagi begini sudah datang ke mansion milik nya.

Taeguk melepaskan kancing jas nya, memperlihatkan dalaman kemeja yang ia kenakan.

"Aku kemari karena ayah mu menelpon ku kemarin," jawab Taeguk.

Jaehyun yang tadinya nya berbaring langsung mendudukkan dirinya. "A-apa? Ayah ku menelpon mu?" kaget Jaehyun.

Taeguk mengangguk. "Iya, kemarin paman menelpon ku. Dia menanyakan mu," ucap Taeguk.

"L-lalu... apa yang kau katakan?" gagap Jaehyun.

"Paman hanya menanyakan keberadaan mu saja kepada ku. Apa kau belum memberikan kabar kepada ayah mu?" tanya Taeguk.

Jaehyun menggeleng. "B-belum... aku belum memberikan kabar kepada ayah dan juga ibu," jawab Jaehyun.

Oh... pantas saja Jungwon menghubungi Taeguk, karena Jaehyun putranya itu belum memberikan kabar sama sekali kepada ayah dan ibunya.

Dasar, anak nakal!

Taeguk memutar matanya dengan malas. "Dasar! pantas saja paman menelpon ku!" ucap Taeguk.

Jaehyun menggaruk belakang kepalanya. "Hehehe... maafkan aku. Tapi kau tahu sendiri kan, apa yang terjadi kepada ku malam itu?"

Yah, ia bukan nya tidak ingin atau lupa untuk memberikan kabar kepada ayah dan juga ibu nya.

Tapi kejadian malam itulah, saat ia mendapati kekasih nya tidur bersama pria lain yang membuat nya menjadi berantakan dan tidak dapat berpikir dengan jernih.

Karena semua yang telah ia rencanakan dari awal menjadi berantakan.

Taeguk mengangguk. "Ya, aku tahu. Paman juga menanyakan perihal itu kepada ku," ucap Taeguk.

DEG

Jaehyun membulatkan kedua matanya. "A-apa?" kaget Jaehyun.

Taeguk mengangguk. "Iya, paman menanyakan kepada ku apakah kau sudah melamar Leah atau belum," ucap Taeguk.

Kalian dengar sendiri kan, saat Jungwon ayah Jaehyun menanyakan perihal itu kepada nya?

"D-dan... apa yang kau katakan kepada ayah ku?" tanya Jaehyun.

"Tenang saja, aku tidak mengatakan apapun kepada paman. Aku mengatakan kalau kau tidak memberitahukan apapun kepada ku tentang hal itu," jawab Taeguk.

Jaehyun melepaskan kacamata yang ia kenakan, lalu menghela nafas. "Aku... aku tidak tahu bagaimana cara ku mengatakan hal ini kepada ayah dan juga ibu ku," ucap Jaehyun.

Ia merasa bingung, takut, dan juga tidak tahu bagaimana cara untuk mengatakan semua ini kepada kedua orang tua nya.

Harus seperti apa ia mengatakan kepada ayah dan ibu nya kalau Leah telah berselingkuh dari nya dan mengakhiri hubungan mereka.

Terlebih lagi, ia tidak ingin kedua orang tua nya merasa sedih dan juga kecewa karena apa yang telah Leah lakukan kepada nya.

Taeguk turun dari pinggiran balkon itu, ia berjalan mendekati Jaehyun. "Tapi,kau tahu kan kalau kau harus mengatakan ini kepada paman dan juga bibi?"

"Iya... aku tahu, tapi aku tidak sanggup melihat mereka mendengar kenyataan yang pahit ini," ucap Jaehyun dengan sendu.

Yah, karena ia tahu betapa ayah dan ibunya menantikan moment ini. Karena kedua orang tua nya yang juga telah beranggapan kalau Leah adalah wanita yan tepat untuk putra mereka.

Taeguk menepuk-nepuk punggung Jaehyun dengan pelan. "Tenang kan saja diri mu terlebih dahulu, lalu pikirkan lah cara untuk memberitahukan semua ini pada paman dan bibi," ucap Taeguk.

Jaehyun mengangguk. "Ya... terima kasih, aku pasti akan memikirkan nya," ucap Jaehyun.