Chereads / Difraksi Fragmen / Chapter 33 - Pendukung yang Berbahaya

Chapter 33 - Pendukung yang Berbahaya

Sore hari, di ruang komite akademi.

Nabil memperhatikan Rin yang sibuk memainkan smartphone-nya sambil bersenandung dengan riang. Nabil merasa tidak perlu bertanya alasannya, sebab dia sudah tahu penyebab Rin menjadi bahagia.

Hari ini Rin tampak berbeda dari biasanya. Jika itu Rin yang biasa, dia sekarang pasti sedang menenggelamkan diri dengan pekerjaannya atau terlarut dalam lamunannya.

Nabil telah mencatat kalau Rin banyak sekali tersenyum hari ini, dan tentu saja dibandingkan dengan yang biasanya, dia lebih suka ekspresi Rin yang dia tampilkan saat ini.

Melihat Rin senang, Nabil merasakan rasa hangat serupa di dalam dirinya.

Mata Nabil mengamati kepala Rin yang menari, bergerak ke kanan dan kiri, seirama dengan lagu yang dinyanyikannya. Nabil hanya bisa mengatakan dalam hati kalau apa yang dilakukan Rin saat ini begitu lucu.

Tapi Nabil khawatir jika Rin terus bertingkah seperti itu, dia malah tidak bisa menahan hasratnya untuk memeluk Rin yang begitu imut.

Sementara untuk Rin, dia tidak bisa mengingat sudah berapa lama dia berkutat dengan smartphone-nya.

Rin awalnya hanya ingin mengecek portal berita yang dibuat khusus untuk memuat kabar seputar kejadian di Kawasan Pelajar, tapi karena terlalu penasaran dia hampir membaca semua artikel untuk hari ini yang dimuat di situs tersebut.

Halaman situs berita yang saat ini sedang diakses Rin hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan kegiatan pendidikan di Kawasan Pelajar.

Hanya siswa, guru, dan anggota Badan Pengembangan Hellser yang dapat masuk ke situs berita tersebut. Untuk mengaksesnya dibutuhkan id dan password yang hanya diberikan pada orang-orang yang memiliki hubungan dengan Kawasan Pelajar.

Judul headline situs berita Kawasan Pelajar untuk hari ini adalah "Hitungan Mundur, Satu Bulan Menuju Ujian dan Event Pelatihan Musim Panas".

Pemberitahuan tentang ujian tersebut menarik minat sebanyak sepuluh ribu pembaca, termasuk Rin. Itu berati, seperlima dari jumlah seluruh siswa sekolah menengah di Kawasan Pelajar telah membaca berita tersebut.

Tapi sepertinya kabar pemberitahuan ujian tidak begitu menarik bagi siswa, karena berita lain di bawahnya telah dibaca oleh setengah dari jumlah populasi siswa di Kawasan Pelajar.

"String Ripper Tidak Diketahui Keberadaannya, Ujian dan Event Pelatihan Selanjutnya Dilaksanakan Tanpa #1?"

Begitulah judul berita yang trending hari ini, menyebutkan tentang orang yang yang berada di peringkat pertama dalam [Student Leaderboard] tidak diketahui kabarnya. Berita tersebut ada di antara pemberitahuan ujian dan berita tentang siswa yang berhasil melakukan penelitian tentang studi morfologi jaringan korteks serebri manusia serta hubungannya dengan penuaan. Berita tentang #1 mendapatkan komentar lebih dari lima ribu, dan kebanyakan bertanya apakah informasi tersebut akurat.

Rin menganggapnya wajar, siswa peringkat pertama memiliki popularitas yang paling tinggi di Kawasan Pelajar. Berita tersebut baru ditulis pagi ini jadi masih ada kemungkinan jumlah pembaca akan meningkat.

Setelah membaca berita tersebut, Rin melihat jam di sudut atas layar smartphone-nya. Pukul empat sore, sudah satu jam Rin menggunakan waktunya untuk membaca berita.

"Oh tidak, sudah jam segini. Betapa memalukan karena aku terlalu fokus membaca dan melupakan waktu. Hmm, ada apa Nabil?"

Nabil yang tidak sengaja masuk dalam dunia khayalan pribadinya sebab memperhatikan tingkah manis Rin, dibawa kembali ke kenyataan.

"Tidak ada apa-apa, Rin-sama."

Rin terlihat tidak puas dengan jawabannya, dia yakin Nabil baru saja mengamatinya.

"Saya hanya merasa penampilan Anda hari ini terlihat lebih cantik dari biasanya," tambahnya.

"Benarkah? Kalau begitu aku terima pujiannya," balas Rin dengan ringan.

Rin memandang ke luar jendela ruang Komite Akademi. Aktivitas klub olahraga masih berjalan dengan semestinya.

Ruang Komite Akademi dekat dengan lapangan yang memiliki lintasan lari, jadi Rin bisa melihat dengan jelas klub lari sedang menyiapkan halangan setinggi satu meter untuk disusun di lintasan.

"Apa Noemi sudah menghubungi kembali?" Rin membalikkan badannya dan bertanya.

"Saya belum menerima kabar apa pun darinya sejak tadi pagi. Melihat keadaannya, saya yakin dia masih melakukan pemeriksaan di Area 12."

"Begitu, ya."

Kemarin, setelah kembali dari kediaman tuannya, Rin menghubungi Nabil dan memintanya meneruskan pesan pada Noemi.

Rin tampaknya sudah memutuskan bahwa dia akan membantu tuannya memenangkan pemilihan perwakilan kelas. Rin memang masih ragu apakah pilihannya tepat, tapi dia harus secepatnya menentukan di antara dua pilihan, apakah dia harus membantu tuannya terpilih sebagai perwakilan kelas atau malah membuatnya kalah dalam pemilihan.

Setelah memikirkan banyak kemungkinan, dia memilih untuk membantunya dengan pertimbangan bahwa saat kejadian penentuan kandidat dua hari lalu, tuannya yang dengan sendiri mengajukan dirinya. Jadi Rin berpendapat kalau tuannya memang menginginkan posisi perwakilan kelas.

Meski telah memutuskan untuk membantu, Rin masih harus melakukan banyak hal. Dia cukup direpotkan oleh sekelompok orang yang menganggap pemilihan perwakilan kelas sebagai jalan untuk meraih ambisi mereka.

Tujuan Rin yang ingin membantu tuannya berbenturan langsung dengan kepentingan Faksi Frosty Mist yang bermaksud menjadikan Aila sebagai perwakilan kelas agar kekuatan faksi mereka terus berkembang.

Rin menyadari Frosty Mist pasti akan membuat gerakan untuk menekan orang yang menjadi lawan Aila dalam pemilihan, yang berarti tuannya akan mendapatkan masalah. Rin tidak bisa hanya diam dan memperhatikan, jadi dia bermaksud bertindak lebih dulu untuk menekan Frosty Mist.

Rin berencana menggunakan Noemi untuk mengalihkan perhatian Faksi Frosty Mist karena Noemi memiliki kedudukan yang penting dalam Komite Moral.

Setahun yang lalu, Lisa Albern memberi perintah kepada Rin untuk masuk ke Akademi Einerst dan memintanya ikut dalam pemilihan Ketua Komite Akademi. Awalnya dia tidak mengerti alasannya, tapi di musim semi tahun ini dia memahami mengapa dia diperintah untuk masuk ke Akademi Einerst.

Lisa Albern berencana memasukkan adiknya ke dalam akademi.

Adiknya tidak pernah merasakan pendidikan seperti seharusnya sejak jenjang sekolah dasar, jadi dia tidak begitu mengenal seperti apa rasanya belajar di akademi.

Rin diminta membantu kegiatan akademi adiknya, agar adiknya bisa melakukan kegiatan belajarnya tanpa ada gangguan. Karena itulah Rin harus meraih posisi Ketua Komite Akademi, posisi yang bisa menopang dan memberikan bantuan kepada adiknya dengan bebas.

Lisa Albern mengungkapkan alasan mendaftarkan adiknya ke akademi, bahwa dia ingin adiknya merasakan pergi ke akademi seperti yang biasa dilakukan anak seusianya. Tapi Rin merasa kalau itu hanya sebagian dari alasannya.

Rin adalah teman masa kecil adiknya, jadi dia sudah mengenal karakter dan kepribadian laki-laki itu. Rin yakin Lisa Albern hanya sudah muak dengan kelakuan adiknya itu, jadi dia mendaftarkannya ke akademi agar ada sesuatu yang bisa dilakukan anak itu.

Dan di saat bersamaan ketika Rin mendapatkan perintah untuk masuk ke akademi, Noemi juga diberikan perintah yang sama. Tapi Noemi diberikan misi lain untuk mendaftar sebagai Komite Moral.

Lisa khawatir adiknya akan menyebabkan beberapa masalah, jadi dia menaruh Noemi ke dalam Komite Moral untuk memantau tindakan adiknya.

Dan saat ini, Rin tengah mencoba memanfaatkan kedudukan Noemi sebagai orang penting dalam Komite Moral untuk menekan gerakan Faksi Frosty Mist.

Rin meminta Noemi melakukan inspeksi mendadak pada sebuah gedung di Area 12 dengan alasan keamanan. Gedung tersebut adalah markas dari Faksi Frosty Mist.

Kawasan Pelajar dibagi menjadi enam belas area. Area 13 biasa disebut sebagai Zona Einerst karena Akademi Einerst terletak di area tersebut. Sedangkan Area 12 berada tepat di bagian utara Zona Einerst.

Sejujurnya tidak ada yang salah dengan gedung yang saat ini menjadi markas Faksi Frosty Mist. Tapi karena faksi mereka belum lama dibentuk, itu berarti bangunan tersebut juga baru dibeli oleh mereka.

Dengan otak Rin yang sudah terbiasa berpikir licik, sangat mudah baginya membuat alasan palsu untuk dijadikan dasar pemeriksaan dengan mengaitkannya pada sebuah kasus yang terjadi sebelum mereka membeli gedung itu.

Jadi ketika ditanya alasan dilakukan inspeksi mendadak, Noemi diminta menyebutkan bahwa telah terjadi suatu kasus, dan dari hasil penyelidikan ditemukan petunjuk yang mengarahkan Komite Moral pada bangunan tersebut.

Ketika melakukan pemeriksaan, Rin juga meminta Noemi membawa banyak anggota Komite Moral. Selain untuk memperlama proses pemeriksaan, banyaknya anggota akan memberi kesan bahwa kasus tersebut adalah masalah serius.

Dengan begitu, tidak akan ada anggota eksekutif dari Faksi Frosty Mist yang berniat meninggalkan gedung, sebab sebagai pemilik bangunan tersebut mereka mau tidak mau harus terlibat dengan pemeriksaan.

"Saya yakin hasilnya sesuai dengan rencana Anda, Rin-sama."

"Ya, aku juga mengharapkan hal yang sama. Aku akan berterima kasih pada Noemi ketika aku bertemu dia nanti."

"Saya rasa kita telah berhasil menahan gerakan mereka untuk hari ini. Ini juga bisa dikatakan sebagai kemenangan telak karena mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka sedang dibatasi."

Tidak banyak orang yang tahu Rin memiliki hubungan dengan Edwin, bahwa Rin bekerja sebagai pelayannya. Termasuk Frosty Mist, mereka tidak akan menyangka bahwa kejadian hari ini adalah hasil manipulasi dari lawan mereka, sebab mereka tidak tahu bahwa lawan Aila dalam pemilihan perwakilan kelas memiliki sosok pendukung di belakangnya yang setingkat Rin.

Tidak ada yang tahu hubungan Edwin dengan Rin merupakan keuntungan di sisi Rin, sehingga dirinya tidak akan diwaspadai oleh pihak lain. Oleh karena itu, dia bisa terus melancarkan serangan pada Frosty Mist tanpa takut ketahuan.

"Tentu itu benar. Tapi kita masih harus merencanakan apa yang perlu dilakukan untuk besok."

"Saya mengerti. Mari kita pikirkan bersama, Rin-sama."

"Aku sebenarnya sudah menentukan langkah apa yang harus kita lakukan untuk besok, tapi aku bingung bagaimana metode yang tepat untuk melakukannya."

"Biarkan saya mendengarkannya, jika ada yang bisa saya bantu maka akan saya katakan."

"Karena besok kita tidak bisa menggunakan Noemi lagi, maka aku sudah menyiapkan beberapa pengganti untuk menahan tindakan faksi itu."

"Apa ada yang salah dengan para pengganti itu?"

"Tidak, tidak ada masalah. Aku sudah bisa memastikan bahwa gerakan mereka akan terhenti juga besok. Hanya saja ... ini soal Putri Ketiga Keluarga Witchell. Kita belum tahu apakah dia serius menjadi perwakilan kelas. Seperti yang kita dengar dari Glen, bahwa dia kelihatan tidak begitu tertarik soal pemilihan. Ini sedikit membingungkan."

"Saya minta maaf Rin-sama. Saya tidak mendengar banyak hal tentang gadis itu, jadi saya tidak punya gambaran apakah dia berminat pada posisi perwakilan kelas."

Nabil meminta maaf dengan tidak berdaya, meski dia sebenarnya mengesampingkan beberapa rumor yang dia dengar dari bangsawan lain tentang Aila.

"Kamu tidak perlu meminta maaf. Lupakan itu, aku rasa tidak cukup hanya dengan membatasi pergerakan faksi yang mendukung gadis itu. Jadi aku berencana melakukan interaksi langsung dengan tokoh yang menjadi fokus utama dalam faksi itu. Aku ingin memastikan kemenangan kita lewat dia. Jika kita berhasil melakukannya, maka mereka tidak punya jalan lain untuk meraih kemenangan karena semua jalur yang bisa mereka ambil untuk menang telah kita hadang."

"Saya setuju dengan pemikiran Anda, Rin-sama. Kalau begitu bagaimana cara saya bisa membantu Anda agar rencana itu bisa berhasil?"

Rin kemudian menceritakan rencananya untuk besok yang akan melibatkan Aila.

***