Pagi ini, Ben akan kembali ke Surabaya untuk menjalankan tugasnya. Dan baru akan kembali lima hari sebelum hari pernikahan kami. Dan itu terhitung dua bulan dari sekarang.
Ben melepas pelukannya kemudian tersenyum padaku. Sekali lagi dia mengusap kepalaku dan menciumnya.
"Ucapanmu tempo hari tentang soal kita yang harus mempertimbangkan rencana pernikahan kita, kurasa tidak ada yang harus dipertimbangkan lagi. Semuanya akan tetap berjalan sesuai rencana kita." Aku hanya bisa diam sambil tersenyum kecil. Merasa tidak ada gairah apapun lagi. "Maaf atas semua yang baru kau ketahui tentang aku. Terlebih tentang aku dan Viona."
Aku menunduk memandangi ubin kamar Ben.