Damerda hanya tersenyum dan tertawa kecil sambil menatap tajam wajah Gentar. Kemudian, ia berkata, "Aku bisa berada di mana saja, kau tidak akan paham meskipun aku jelaskan!" Pria sepuh itu berkata sambil tak henti-hentinya tertawa.
"Kalau memang demikian, Aki sudah barang tentu mengetahui tentang apa yang aku alami selama berbulan-bulan ini? Tapi, apakah mungkin Aki bersikap seperti para pendekar lainnya yang terus memburuku, dan menuduhku sebagai orang jahat?" tanya Gentar lagi.
"Sebaiknya kau tahan amarahmu dulu! Mari kita bicarakan ini dengan pikiran tenang!" kata Damerda sambil tersenyum lebar.
Gentar merasa bingung, dua bola matanya terus memandangi wajah orang tua itu. Akan tetapi, ia masih merasa kurang percaya terhadap orang tua tersebut. Walau bagaimanapun, Damerda adalah bagian dari para pendekar yang selama ini melakukan perburuan terhadap dirinya.