Gentar kemudian langsung menerangkan semua pengalamannya, dan ia juga bertanya kepada Kyai Jalaluddin tentang pengetahuan sang kyai akan sepasang suami istri yang dianggap sebagai orang tuanya.
"Sebentar! Aku akan mengingat terlebih dahulu, tentang apa yang kau pertanyakan itu!" kata Kyai Jalaluddin menanggapi perkataan dari Gentar.
Sang kyai kemudian bangkit dan merenung sejenak. Seperti tengah memikirkan sesuatu. Lantas, ia pun berkata, "Ya, aku baru ingat sekarang."
Mendengar perkataan dari Kyai Jalaluddin, Gentar pun tampak semringah. Lalu, ia pun segera bangkit dan menghampiri Kyai Jalaluddin. Dua bola matanya terus menatap tajam wajah sang kyai, menunggu keterangan dengan perasaan tidak sabar.
Gentar sangat berharap segala sesuatu yang menjadi teka-teki dalam kehidupannya akan segera mendapatkan jawaban yang jelas dari Kyai Jalaluddin.