Gadis tersebut memiliki wajah yang sangat sempurna, cantik dan tidak ada bosannya bagi Gentar memandangi raut wajah gadis berhijab hitam itu. Dia adalah Latifah Al-Jalaluddin putri semata wayang Kyai Jalaluddin.
Tubuh gadis itu dibalut pakaian tertutup, akan tetapi tetap menampakkan diri bahwa ia merupakan seorang pendekar muda yang syarat akan kemampuan ilmu beladirinya. Meskipun keanggunannya tetap terjaga dengan adanya hijab yang melekat menutupi bagian kepalanya.
Sambil tertawa kecil, gadis itu berkata lembut menyapa Resi Wiralada yang ia anggap sebagai pamannya sendiri. Karena Kyai Jalaluddin pun sudah menganggap Resi Wiralada sebagai adiknya, meskipun mereka beda keyakinan.
"Paman Resi! Kenapa Paman berkunjung ke rumahku malam-malam seperti ini?" tanya gadis itu sambil tersenyum-senyum. Bergurau kepada Resi Wiralada yang memang sudah akrab dengannya.