"Aku hanya menagih janji yang sudah kamu ucapkan ke aku." Suara Shintia terdengar lantang
"Vin, bukankah yang dipegang pada laki-laki itu adalah janjinya!"
"Kamu lupa kemarin kamu berjanji kalau kita akan keluar bersama, aku juga baru ingat. Waktu itu kamu berjanji akan datang menemui aku ke rumah, saat aku datang ke kantor kamu. Tapi kamu juga lupa datang, sama seperti sekarang."
Kavin terdiam dengan handphone yang masih dia genggam ke telinga. Shintia menjelaskan sesuatu yang ada dalam perasaannya panjang lebar. Namun Kavin bingung harus bagaimana.
"Apakah semua janji kamu itu palsu, Vin?" lanjut orang di seberang.
Akhir-akhir ini Kavin selalu bersemangat ketika pekerjaan dia sudah selesai dan waktunya dia pulang. Dia ingin pulang secepatnya, sampai di rumah dan melihat Geisha. Hingga Kavin tidak pernah berpikir lagi untuk ke manapun terlebih dulu.