"Kau Cheery?" Mona bertanya dengan sedikit bingung saat melihat dengan langsung penampilan Cheery saat ini.
Benar saja, Cheery memang terlihat seperti pria. Ya, pria yang cantik!
"Ya, benar. Namaku Cheery Natalia Dewari. Aku yang melamar pekerjaan di perusahaan ini, Nona!" jawab Cheery panjang.
"Apa penampilanmu memang seperti ini sehari-hari?" Mona bertanya bingung.
"Hmm, tergantung, Nona. Aku bisa jadi apa saja sesuai kebutuhan, hehe!" jawab Cheery setengah tertawa, "Tapi, walau penampilanku aneh seperti ini, percayalah, aku bisa menjalankan tugas sekretarisku dengan baik. dan aku yakin bisa membantu meringankan tugas CEO dengan pengalaman bekerjaku, Nona!" sambung Cheery yakin.
"Hmm, boleh juga! Baiklah, kurasa aku menyukaimu dan setuju agar kau menjadi sekretaris CEO. Tapi-" ucap Mona setengah menggantung.
"Kau seorang wanita. Meskipun saat ini kau berpenampilan sebagai pria, di masa depan siapa yang akan tahu apakah kau akan mengubah penampilanmu dan malah berbalik menggoda CEO yang adalah calon suamiku?" sambung Mona yang dengan terang-terangan memastikan sikap Cheery di masa depan.
Cheery sempat tertegun tapi setelah beberapa saat ia tersenyum dengan tenang dan kemudian menjawab ketidak percayaan Mona padanya.
"Alasanku melamar pekerjaan di sini murni karena aku membutuhkan biaya hidup yang cukup besar, Nona. Aku adalah ibu dari seorang anak yang harus menghidupi anak dan ibuku yang sedang sakit. Mungkin alasanku terdengar biasa, tapi memang begitulah,"
"Selain itu tentang penampilanku sekarang. Di saat peserta pelamar pekerjaan di perusahaan ini berpenamilan sempurna untuk menarik simpati CEO, kuanggap itu tidak salah. Tapi bagiku, itu adalah sebuah kelemahan mereka,"
"Aku tidak bodoh dengan sembarangan melamar pekerjaan tanpa menelisik riwayat perusahaan yang akan aku tuju. Dengan gaji yang begitu tinggi, tapi posisi sekretaris CEO selalu terancam dan sering tersebar kabar bahwa posisi sekretaris adalah posisi yang mengerikan untuk dilakoni,"
"Dan BINGO! Aku mendapatkan jawabannya!"
"Sebagai wanita aku mengerti apa yang Nona Mona rasakan. Memiliki seorang tunangan yang tampan dan kaya raya seperti tuan CEO, pastinya membuat Nona tidak tenang sendiri. Di samping itu, maaf sebelumnya jika aku kurang sopan. Dari rumor yang beredar, tuan CEO terkenal playboy dan suka berganti-ganti pasangan. Dari situ aku tahu kalau Nona membutuhkna orang kepercayaan yang akan membuat Nona Mona tenang membiarkan CEO bekerja tanpa gangguan perempuan yang mungkin akan menggodanya di masa depan,"
Entah keberanian apa yang Cheery miliki saat ini, hingga ia dapat lancar berbicara yang mungkin saja sudah ditebaknya lebih dulu, kalau ucapannya akan didengarkan dan disetujui.
"Penilaian yang hampir tepat. Tapi aku suka dengan cara penyampaian penilaianmu tentang semuanya. Kau juga begitu berani mengungkapkan masalah yang cukup pribadi di antara kami, meskipun hal buruk tentang tunanganku sudah menjadi rahasia umum,"
"Tapi kau sama sekali belum menjawab pertanyaanku, Nona. Apa aku bisa mempercayaimu untuk tidak menggoda tunanganku di masa depan? Apa kau yakin tidak akan menghianati kepercayaanku nantinya?" Mona menegaskan pikirannya.
Cheery terlihat menghela napas kasar sebelum bicara.
"Aku kehilangan rasa untuk jatuh cinta pada seorang pria, Nona!" jawab Cheery yang sontak membuat Mona mundur selangkah sembari menyilangkan kedua tangannya di dada. Mona langsung memandang Cheery dengan mengerikan.
"Bukan! Bukan seperti maksudku! Aku bukan penyuka sesama wanita! Maksudku begini…"
"Aku kehilangan gairah untuk jatuh cinta lagi ataupun menjalin hubungan dengan pria. Aku hanya ingin fokus membesarkan puteraku dengan baik dan merawat ibuku di masa tuanya. Jika aku jatuh cinta ataupun menjalin hubungan dengan pria lain, waktu dan perhatianku sedikit banyak akan teralihkan dengan hubungan baruku, bukan? Aku tidak ingin hal itu terjadi,"
"Puteraku dan ibuku adalah segalanya untukku. Asalkan mereka bahagia, aku juga akan bahagia. Aku tidak butuh cinta dari orang lain untuk membuatku bahagia. Asalkan aku bisa terus membuat anak dan ibuku tersenyum, itu adalah hal yang terbaik!"
Mendengar penjelasan Cheery yang panjang lebar tadi, membuat Mona terenyuh. Ia menjadi yakin kalau Cheery bisa dijadikan orang kepercayaannya untuk membantu Trian meringankan tugas perusahaannya yang sangat banyak. Sekaligus menjaga gerak-gerik Trian saat mereka berjauhan.
Mona yang awalnya mundur kini memajukan langkahnya. Kemudian Mona mengulurkan tangannya ke depan Cheery.
"Cheery Natalia Dewari, kau diterima di Heldana Corporations sebagai sekretaris CEO. Kau bisa bekerja mulai hari ini. Selamat! Kuharap kau bisa membuatku puas dan bangga karena telah memilihmu!" Mona memberikan selamat pada Cheery karena ia memutuskan untuk menerima Cheery sebagai sekretaris baru yang akan membantu pekerjaan Trian.
Cheery begitu senang hingga berulang kali berterima kasih pada Mona. Sebegitu senangnya, Cheery sampai memeluk Mona tanpa sadar hingga Mona refleks menjauh lagi darinya dengan tatapan ngeri.
"Kau bilang kalau kau bukan penyuka sesama jenis? Untuk apa kau memelukku?" celetuk Mona spontan.
"Maaf, Nona! Maafkan aku. Aku terlalu senang sampai lupa diri. Lagipula kita sesama wanita, bukan? Hihihi…" jawab Cheery sembari tersenyum senang.
***
Cheery mulai menerima tugas barunya sebagai sekretaris Ceo dan hal pertama yang harus dilakukannya adalah memeriksa berkas yang ada di atas meja Ceo. Cheery harus memilah berkas mana yang lebih penting untuk didahulukan lebih dulu untuk ditanda tangani Ceo untuk segera diproses.
Dan saat Cheery terlihat asik membolak-balikkan halaman berkas yang dipelajarinya di sofa dalam ruangan Ceo, suara seorang pria terdengar mengagetkannya.
"Siapa kau?" tanya seorang pria di belakang Cheery. Cheery sontak berbalik menoleh.
'Ah, pria di lift tadi!' batin Cheery.
'Wanita aneh tadi pagi? Kenapa dia di sini?' tanya Trian dalam hati.
Cheery berdiri menyambut pria tersebut dengan sopan.
"Maaf, Tuan. Saat ini Ceo sedang tidak di ruangannya. Mungkin sebentar lagi Ceo akan segera datang," ucap Cheery menyapa pria yang ia tidak tahu kalau sebenarnya orang di hadapannya itu adalah bosnya sendiri.
Trian menyunggingkan senyumnya.
"Apa kau pegawai baru? Aku tidak pernah melihatmu di ruangan ini sebelumnya?" Trian mulai berakting, "Lalu, siapa kau sebenarnya? Apa yang kau lakukan di ruangan Ceo?" sambung Trian menguji Cheery.
"Ahem! Mulai hari ini, saya adalah sekretaris Ceo yang baru. Nama saya Cheery, Tuan!" jawab Cheery memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Namamu sangat cantik dan feminim, tapi kenapa penampilanmu seperti ini?" tanya Trian yang mulai melangkah kakinya menuju kursi kebesarannya dan duduk di sana.
Tapi Cheery langsung mengerutkan dahinya sendiri setelah mendengar ucapan Trian dan sikap Trian yang dirasa tidak sopan dan salah.
"Maaf, aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan yang menurutku bersifat pribadi. Dan lagi, kurasa sikapmu salah, Tuan!"
"Walau aku tidak mengenalmu ataupun tahu seberapa akrabnya hubunganmu dengan Ceo, tapi kau tidak dibenarkan untuk duduk di kursinya. Silahkan turun dari sana dan duduklah bersamaku di sofa!"
Sikap Cheery yang berani membuat Trian menyunggingkan senyumnya, meski kebodohan Cheery sangat fatal kali ini. Ia melakukan kesalahan terbesar dengan tidak mengenali atasannya sendiri.