"Bos, dia ada disana lagi."
Dyra yang baru saja datang ke kafe setelah sibuk seharian mengurus ini dan itu, mengarahkan pandangannya ke meja yang ditunjuk oleh Joshua, pegawainya. Dyra menghela nafas lelah.
Sudah satu minggu, setiap malam Dave selalu datang ke kafenya, lalu duduk di meja yang sama di tempat pertama kali laki-laki itu mengetahui keberadaan dirinya. Dengan membeli satu hingga tiga cangkir kopi, Dave mengerjakan sesuatu pada laptopnya dan menunggu hingga kafe ini tutup.
Setelah itu, Dave akan bersikeras mendesak untuk mengantarnya pulang. Untung saja, Joshua sigap membantunya, mengatakan akan mengantarkannya pulang. Meski setiap malam harus berdebat ala konferensi meja bundar, namun sampai detik ini Dyra masih bisa menghindar untuk berduaan dengan laki-laki itu.
"Ini tidak bisa dibiarkan," gerutu Dyra jengkel sambil membanting tas nya di dekat meja kasir, dimana Joshua si pegawai sedang berdiri disana.