Di warung bakso, di depan markas polisi.
"Sudah lelah main drama nya?"
Gerakan Sinta yang sedang menyuapkan bakso bulat yang ditusuk dengan garpu, terhenti. "Hah?! Drama? Drama apa? Aku tidak mengerti maksudmu?" ucapnya bingung sambil melanjutkan melahap bakso itu.
Rama berdecak sebal. "Apa kamu sudah lupa drama heboh pagi tadi? Bangun tidur sudah ribut soal pengaman dan hamil. Lalu menjerit-jerit seolah aku memaksa dan memperkosamu, padahal kamu menggelinjang nikmat."
Mendengar ucapan Rama yang sangat gamblang, Sinta sontak membeku. Tatapan terkejutnya berubah menjadi horor.
Kehebohan tadi pagi, gara-gara Rama yang memaksanya bercinta sekali lagi. Sinta yang menolak disentuh, membuatnya terus memberontak dan penuh pergulatan. Dan pada akhirnya tubuh Sinta hanya bisa terbaring lemas karena permainan gairah yang memuaskan.
"Astaga Ramaaa.. ngomongnya jangan keras-keras," omel lirih Sinta