Keesokan paginya, Rama terbangun karena alarm ponselnya yang berdering nyaring. Rama membuka mata dan menyadari bahwa dirinya telah tertidur di sofa.
"Selimut? Kenapa selimutku ada disini?" gumamnya sambil memandang ke arah pintu kamar Sinta yang tertutup rapat.
Kemudian Rama berdiri dari sofa lalu berjalan ke arah dapur. Di meja makan, sarapan sudah tersaji hangat. Lagi-lagi, Rama melayangkan pandangnya ke arah pintu kamar tamu yang digunakan oleh Sinta.
"Sudahlah. Tidak perlu dipikirkan. Aku harus segera berangkat bekerja."
*****
Di markas kepolisian.
Tok-tok-tok.
"Masuk."
Cklek.
Kepala Rama muncul di sela-sela pintu yang terbuka. "Anda mencariku, bos?"
"Masuklah Rama."
Rama melangkah masuk ke dalam ruangan atasannya, Detektif Ethan. Setelah menutup pintu, Rama menarik kursi dan duduk di depan meja Detektif Ethan yang sedang menekuri laptopnya.
Hening..
Satu detik. Dua detik. Sepuluh detik.
Satu menit berlalu hingga lima menit kemudian, namun masih saja...