Langkah Bernard melambat ketika melihat seorang laki-laki duduk berdempetan dengan Diandra. Tangannya mengepal kuat, saat menyadari siapa sosok pria kurang ajar itu. Ifan, teman baiknya.
Bernard menarik kursi di sebelah meja mereka. Dirinya berusaha menahan amarahnya ketika melihat teman menggoda calon istrinya. Dan amarahnya semakin memuncak, saat mendengar...
"Lepaskan Bernard, Diandra," rayu Ifan sambil terus menggenggam tangan Diandra. "Jika kamu terus berada di dekat Bernard yang mandul, kamu akan menderita. Sedangkan aku bisa membuatmu mempunyai anak, berapa pun yang kamu inginkan. Aku akan memperlakukanmu lebih baik dari Bernard. Diandra, aku menyukaimu. Aku.."
Ehem-ehem..
"Bernard.."
"Ifan, kamu datang tanpa diundang dan sekarang kamu mengganggu calon istriku. Lebih baik kamu segera pergi, sebelum aku panggil sekuriti."
"Tenang bro..," elak Ifan yang berdiri dan mengangkat kedua tangannya di depan dada. "Aku hanya menjaga Diandra dari gangguan pria lain."