Dyra tidak bisa fokus menghitung total jumlah pendapatan kafe di hari kemarin. Keberadaan Rama yang duduk di depannya mengganggu sangat konsentrasinya. Saat ini, Rama sedang berkencan dengan seorang wanita yang cantik, dan jika diperhatikan lebih lagi, keduanya seperti nona dan sopirnya. Dyra harus terus menerus menahan tawa melihat interaksi keduanya. Kemudian...
"Semangat atau tidak semangat, harus tetap semangat jika punya atasan yang gualaknya ngalahin raja hutan," kata Rama yang diucapkan dengan nada keluhan.
Kali ini, ledakan tawa Dyra tidak bisa ditahan lagi. Perkataan Rama sungguh seperti menonton lawakan di layar kaca. Ayahanda, suami dari ibunda panti asuhan, sekaligus atasan Rama, disamakan dengan si raja hutan. Itu memang sudah mendekati kenyataan. Garang dan ganas. Hanya ibunda yang sanggup mengendalikannya.
