Hari Sabtu. Pukul 09.15
Tok-tok-tok.
"Dyra, kamu sudah siap?" tanya Dilan yang mengetukkan tangannya pada pintu kamar sahabatnya yang terbuka.
"Menurutmu apakah aku sudah cantik?"
"Lumayan. Tidak malu-maluin diajak ke kondangan," jawab Dilan yang langsung mengundang kejengkelan Dyra.
"Sialan!" amuknya sambil melemparkan handuk basah pada Dilan yang meringis. "Tunggu saja diluar. Lima belas menit lagi aku selesai."
"Baik bos."
Dilan berjalan ke arah ruang makan yang menjadi satu area dengan dapur kering. Disana, ada ibunda yang sedang sibuk membagikan es krim untuk anak-anak yang sudah duduk manis di meja makan, menantikan bagian masing-masing.
"Minta dong," ucap Dilan yang menadahkan tangannya ke depan ibunda.
"Antri dong, Bang Dilan," omel salah satu anak laki-laki yang duduk paling dekat dengan Dilan berdiri.
"Kan kamu sudah dapat bagian," balas Dilan sewot. "Itu mangkukmu saja masih ada sisa vanila yang sudah mencair."