"Ikat kedua kaki dan tangannya."
"Ja-jangan," teriak Jenny ketakutan. Pintu keluar di belakangnya sudah ditutup rapat. "Maafkan aku, Tuan Edo. Aku.. aku.."
Para pengawal wanita itu menyeret Jenny ke ranjang super besar dengan sprei merah menyala ditengah-tengah ruangan. Jenny menjerit dan memberontak dengan sia-sia. Kemudian mengikat kedua tangan Jenny ke pojok atas ranjang, sedangkan kedua kakinya sengaja ditekuk dan diikat. Posisi Jenny membentuk huruf X.
"Tu-tuan Edo. Lepaskan aku," rintih Jenny sambil berusaha menyentakkan kedua tangannya yang sudah terikat kencang, begitu juga dengan kedua kakinya. Sama sekali tidak bisa digerakkan.
"Kamu terlihat cantik sekaligus menggairahkan dengan pose ini, Jenny," kata Edo yang mengabaikan rengekan Jenny yang panik dan ketakutan.