Barney menyeka keringat yang membanjiri wajah, leher, dan lengannya. Berlatih dua ronde dengan K di sasana tinju langganan, lumayan mengurangi ketegangan. Barney mengalami kekalahan sebanyak dua kali berturut-turut. Itulah yang membuat K, temannya yang sialan, tanpa henti tersenyum menyebalkan, menyombongkan diri, menepuk dadanya berkali-kali, hingga kepalanya terlihat membesar dua kali lipat.
"Hentikan K. Baru sekali menang saja sudah langsung besar kepala," sindir Barney sambil menegak air mineralnya. "Aku merinding melihat wajahmu yang tidak berhenti sumringah. Hati-hati juga kalau gigimu tiba-tiba mengering karena kebanyakan tersenyum."
"Jarang-jarang aku mendapatkan jackpot, bisa memitingmu dan membuatmu menyerah," sesumbar K sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Barney yang cemberut. "Jadi.. wajarlah jika aku merasa di puncak dunia. Ha-ha-ha.."
"Apa kamu nganggur setelah ini?" tanya Barney yang menulikan pendengarannya dari celotehnya K.