Di apartemen Dyra.
"Kyaa.. hentikan Manda, mama jadi basah semua nih," jerit Dyra yang menghindar dari cipratan air shower. "Manda!"
"He-he-he." Tawa ceria itu membuat Dyra tidak bisa memarahi Manda setelah apa yang dialami putrinya di sekolah. "Mama sekalian mandi yuk."
"Baiklah."
Keduanya keluar dari kamar mandi, lima belas menit kemudian. Tawa cekikikan terus menggema di seluruh apartemen. Kemudian..
Ting-tong. Ting-tong. Ting-tong.
"Siapa malam-malam begini bertamu?" gumam Dyra heran sambil meletakkan di sandaran kursi, handuk kecil yang digunakan untuk menyeka rambutnya sehabis keramas. "Manda masuk kamar dulu, nanti mama menyusul."
"Baiklah." Kepala mungil itu mengangguk. Manda berjalan masuk ke dalam kamar tidurnya.
Dyra menghela nafas dalam-dalam, lalu melangkah menuju pintu dengan bel yang tidak berhenti berdering. Siapa tidak sopan menyembunyikan bel tanpa henti? Berisik!