Detektif Ethan menutup laptop itu.
"Boleh aku mengunjunginya?"
"Untuk apa kamu mengunjunginya? Apa kamu masih punya perasaan padanya?" sembur sinis Detektif Ethan dengan mengangkat salah satu alisnya.
Rama menunduk melihat pergelangan tangannya yang masih dibalut perban putih, akibat disayat oleh Anjani, tersangka pembunuhan berantai. "Bos, apakah anda pernah jatuh cinta?"
Plak.
"Pertanyaan macam apa itu?!" amuk atasannya yang geram dengan omongan melantur sehingga tangannya refleks menempeleng belakang kepala Rama. "Jika aku tidak pernah jatuh cinta pada wanita, lalu apa namanya perasaan pada istriku yang cantik itu?"
Rama mengangkat bahu. "Entahlah. Figur bos sama sekali tidak cocok jika dihubungkan dengan kata CINTA. Bos yang tinggi besar dan garang, sedangkan istri bos cantik, mungil, dan terlihat rapuh."
Detektif Ethan mendelik tajam. "Jadi.. maksudnya apa itu? Kamu mau mengatakan kalau aku dan istriku tidak cocok, gitu?"