"Benarkah kamu akan menikah, Sinta?!"
Sinta memandang atasannya dengan nanar. "Pak, apa mereka perlu dituntut karena nyelonong masuk ke ruangan legal sembarangan?"
"Denda saja. Traktir makan siang," tegas atasan Sinta sambil berdiri dan menjauh menuju meja kerjanya.
"Oke pak. Aku akan traktir makan siang Sinta sekarang juga," celetuk seorang yang memakai kawat gigi, sambil menarik Sinta berdiri dari kursinya.
"Hei-hei-hei..," protes Sinta.
"Kalian semua! Sekarang masih jam delapan pagi kurang dua menit," kata datar atasan Sinta sambil melirik jam tangannya. "Katakan padaku, waktu Indonesia bagian mana yang mengizinkan kalian untuk makan siang pada jam delapan pagi? Jika kalian memberiku alasan yang masuk akal, kenapa kalian harus makan siang di jam delapan pagi, aku akan memberi izinku sekarang juga."
"Astaga pak, ngomongnya mbulet amat sih," gerutu Sinta sambil menggeleng-gelengkan kepala.
