Di rumah Sinta
"Tumben tidak pergi pas malam minggu?" tanya Pak Sopiyan, papa Sinta. Beliau duduk di sofa panjang, di sebelah putrinya yang sedang menonton film kartun terbaru dari Upin Ipin di televisi.
"Malas. Tidak ada teman."
Pak Sopiyan melirik putri semata wayangnya yang sedang tertawa menonton ulah si kembar botak.
"Tidak kencan dengan Rama?"
"Tidak."
"Apa Rama sedang sibuk?"
Sinta menoleh cepat ke arah papinya dan melotot sebal. "Aku tidak peduli, papi. Mau dia sibuk, mau dia nganggur.. tidak ada urusannya dengan Sinta. Mati saja sekalian."
Plak.
"Hush, jangan ngomong yang aneh-aneh. Pamali," tegur Pak Sopiyan sambil memukul bahu putrinya. "Mana ada calon pengantin wanita menyumpahi kekasihnya? Rama itu calon pendamping hidupmu, nak."
"Ck, jangan terus-terusan menyebut namanya. Telinga Sinta jadi berdengung."
Plak.