Chereads / Candu cinta / Chapter 28 - Sangat terkejut

Chapter 28 - Sangat terkejut

"Lah emangnya Bapak salah ya ngomong begitu sama kamu,

kalau kamu anak gadis satu-satunya Bapak dan Ibu jadi ya wajar dong kalau Bapak ingin kamu cepat-cepat menikah," ujar Bapaknya itu kepada Citra.

"nanti kita bahas itu lagi karena sekarang kita mau sarapan dulu sudah ditunggu sama Ibu di meja makan,"

ucap Citra kepada Bapaknya.

Citra dan Bapaknya itupun

bergegas untuk pergi ke dapur untuk sarapan bersama-sama dengan Ibunya itu yang sudah menyiapkan makanan di dapur. Ketika Bapak Citra dan Citra sampai di dapur tiba-tiba mereka terkejut karena semua makanan sudah tersiapkan dan sudah ditata dengan rapi oleh Ibunya itu.

"Eh dari tadi ditungguin loh kok lama banget sih ya ngapain aja sih Citra," ucap Ibunya kepada Citra.

"Ini Bu tadi Bapak sudah aku panggil malah ngomongin aku suruh cepat nikah katanya Bapak pengen dapat cucu, hmm padahal yang dekat sama Citra aja enggak ada eh Bapak sudah nyuruh nikah saja," ucap Citra kepada Ibunya.

"Ya bener sih sebenarnya kamu sudah saatnya menikah dan kalau kamu tidak cepat-cepat menikah kapan lagi coba sedangkan ini saja teman-teman kamu sudah banyak yang nikah kan," ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Tidak kok Bu masih ada Putri masih ada Rina Rani mereka pun belum menikah mereka juga seumuran sama aku kok, masih panjang Bu waktunya aku kan masih bisa bantu-bantu Ibu di rumah kalau masalah menikah nanti kan gampang Bu, jodoh kan enggak akan kemana," ucap Citra kepada Ibunya itu.

"Iya bener nggak ada yang namanya nggak dapat jodoh tapi kalau kamu selalu menolak semua para pemuda desa yang melamarmu, nanti kamu ke depannya seperti apa nak selalu kamu menolak yang datang ke rumah dan Bapak juga bingung sama kamu sebenarnya harus bagaimana para pemuda itu mendapatkan hati kamu, Bapak tau nak kalau kamu banyak disukai oleh para pemuda tapi jangan seperti itu ya nak tidak baik," ucap Bapaknya itu kepada anak gadisnya.

"Ya Citra mau bagaimana Pak, Citra tidak menyukai mereka dan mereka tidak ingin mengenal Citra dulu tiba-tiba langsung melamar seperti itu jadi Citra Pasti tidak mau lah Pak," ujar Citra.

"Iya benar juga kata Citra Pak, ya tidak mungkinlah anak kita menerima orang yang dia tidak kenal apalagi orang yang tidak Dia cinta, itu tidak mungkin lipat sedangkan Bapak saja kalau dijodohkan pasti tidak mau kan kalau tidak mengenal orangnya terlebih dahulu," ujar Ibunya itu kepada Bapak Citra.

"Loh kok malah Bapak yang dijadikan contoh sih Bu, Bapak kan sudah punya istri masa iya Bapak yang dijadikan contoh ih Ibu mah ya ampun hahaha," ujar Bapaknya itu kepada Ibu Citra.

"Iya nih, si Ibu gimana sih malah Bapak yang jadikan contoh, Bapak kan sudah punya Ibu, masa iya Bapak mau dijodohkan lagi," ujar Citra kepada Ibunya.

"Ya habisnya kan kamu Bener juga Citra kalau tidak kenal atau tidak sayang dan tidak cinta masa iya mau menerima lamaran dari para pemuda desa iyakan," ujar Ibunya itu kepada Citra.

"Ya sudahlah Bu nanti saja itu dipikirkan itu juga kan Bapak pengennya Citra punya pasangan dan segera menikah tapi kan Bapak tidak memaksa Citr,a nanti saja ya dibahasnya kita sarapan dulu Citra sudah lapar nih Bapak kan juga sudah lapar ya kan Pak," ucap Citra kepada Bapaknya itu.

"Ya sudah nanti saja bahasnya sekarang sarapan dulu sudah lapar banget ini," hehe ujar Bapak kepada Ibu dan juga Citra.

Mereka pun sarapan bersama-sama dan sangat bahagia karena mereka jarang sekali untuk makan bersama setelah kejadian Citra masuk Puskesmas, sekarang Citra tidak mau untuk telat makan ataupun sarapan pagi.

"Ya kalau makan begini enak ya kalau sama-sama jadi semuanya Ibu bisa kontrol makannya dan terutama Citra. Dan Ibu juga bisa sediakan agar Citra tidak sakit, jangan lambat-lambat makan lagi ya nak," ucap Ibunya itu.

Citra pun makan dengan lahapnya

dan ketika mereka sarapan pagi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Bu kayaknya ada yang mengetuk pintu deh dari luar siapa ya?" tanya Citra kepada Ibunya.

"Apa iya sih Ibu kok kurang dengar tunggu Ibu cek dulu ya," ujar Ibunya.

Ibunya pun bergegas untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya itu.

"Ya siapa ya? tanya Ibu dari Citra itu.

"Assalamualaikum" ucap seorang gadis dari luar pintu rumah Citra.

"Waalaikumsalam siapa ya? tunggu ya bentar Ibu bukakan pintu dulu," ucap Ibu Citra.

Ibunya dari Citra pun membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan tamu itu untuk duduk di ruang tamu ternyata yang datang adalah Putri yaitu teman dari Citra entah mengapa dia datang ke rumah Citra pagi-pagi.

"Silahkan masuk dan duduk dulu nak, mau cari Citra ya pasti hehe tunggu sebentar yah soalnya si Citranya lagi makan di dapur," ujar Ibunya Citra.

"Hehe iya Bu! Bukannya Citra lagi sakit ya Bu??" tanya Putri.

"Alhamdulillah sudah sembuh dan sekarang dia sudah mulai rutin berolahraga agar sehat," jawab Ibu Citra

Citra pun mendengar Ibunya berbicara dengan tamu itupun Citra sudah mengenali suara Putri dan Citra pun bertanya-tanya sebenarnya kenapa Putri sampai kerumahnya padahal Putri adalah teman yang sama sekali tidak menyukai Citra.

Setelah beberapa menit akhirnya Citra pun selesai sarapan dan menemui tamunya itu.

"Siapa nih yang datang," ujar Citra dengan tersenyum manis di bibirnya.

"Hehe ini aku Citra, tadinya aku lewat di depan rumah kamu dan banyak yang bilang kamu kemarin masuk puskesmas, kamu sakit apa sih sebenarnya?" tanya Putri.

Putri menanyakan keadaan Citra padahal selama ini Putri sangat tidak suka dengan Citra karena Citra di sukai oleh banyak pemuda desa.

"Hehe iya aku sempat di bawa ke puskesmas tapi aku tidak sakit lagi kok, ya Alhamdulillah aku sudah sembuh dam hanya butuh istirahat yang cukup saja sih Put," ucap Citra.

"oohh iya aku kira kamu kenapa Cit aku jadi khawatir sama kamu," ucap Putri.

"Ya ampun sampai segitinya kamu khawatir ke Citra ya hehe terimakasih ya Putri sudah khawatir sama anak Ibu," ucap Ibu dari Citra.

"Iya Bu hehe namanya juga teman Bu," ujar Putri.

"Ya sudah Ibu tinggal ke dalam dulu ya silahkan ngobrol sama Citra," ujar Ibunya Citra.

Ibu Citra pun masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan Putri dan juga Citra.

"Kenapa sih Put tiba-tiba kamu ke sini biasanya juga kamu jarang main ke sini ada apa? kamu lagi ada masalah ya cerita saja enggak apa-apa kok," ujar Citra.

"Aku mau cerita sama kamu Cit sebenarnya aku sudah tidak tau lagi aku harus cerita sama siapa, yang aku tau kamu orangnya baik walaupun aku orangnya tidak baik sama kamu Citra,l ucap Putri.

"Putri kamu ini ngomong apa sih Putri aku ini teman kamu dan aku menganggap semua teman aku tuh sama saja jangan kamu menganggap seperti itu, aku menganggap kamu teman aku jadi apapun masalah kamu aku mungkin bisa bantu," ucap Citra.

Bersambung