(Masa Kini)
Aletha berdiri di samping jendela dengan tangan yang terlipat ke depan. Sejak tadi ia hanya diam memperhatikan Abian yang terus tertunduk dalam. Aletha tidak tahu apa yang sedang pikirkan oleh pria itu.
Cukup lama Abian merenung mengingat lagi ulah perbuatannya. Meski sadar mengejar Aletha merupakan suatu hal yang tidak mungkin. Tapi tekad dalam hatinya untuk memperbaiki hubungan dengan wanita itu tidak kandas begitu saja.
"Aku tahu semua salahku dan sudah terjadi, Tha. Tapi, bisakah kamu berikan satu kesempatan saja?" tanya Abian.
"Kamu sudah menyia-nyiakan banyak kesempatan, Bi," jawab Aletha datar.
"Kapan? Kamu langsung menjauhiku, ketika kamu tahu siapa Chiraaz dan meninggalnya Chiara. Aku butuh dukungan kamu, tapi kamu malah--." Abian tidak melanjutkan ucapannya saat melihat Aletha berbalik dengan sorot mata yang tajam menatapnya sengit.
"Kamu laki-laki atau perempuan, sih?! Seharusnya aku yang berkata seperti itu, Bi!" bentak Aletha.
"Tha-- aku."