Kurir pengantar pesan yang dikirim Viori kembali membawa tabib kerajaan, tapi yang mengagetkan Viori adalah kedatangan Emperor Androry sendiri tanpa mengabari dan dengan sangat sedikit pengawal.
Viori hampir melupakan apa yang harus dilakukannya untuk menyambut kedatangan Emperor Androry, "Maafkan ketidaksiapan kami dalam menyambut anda, Emperor."
Untungnya Emperor Androry bukanlah pemimpin yang gila hormat dan justru memperlakukan Lucius seperti teman dekat.
"Tidak apa-apa, saya justru tidak enak karena datang tanpa mengabarkan, saya hanya khawatir dengan keadaan Lucius yang mengagetkan."
Tabib tersebut terlihat gundah, berkali-kali cahaya sihirnya mengelilingi seluruh tubuh Lucius dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, tapi sekalipun sudah menunggu beberapa lamanya, tabib itu tidak kunjung mengatakan diagnosanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" Emperor Androry memantau setiap gerak-gerik tabib tersebut dan tetap berdiri di ujung kasur Lucius.
"Ehm... begini, Baginda" Tabib itu berdiri dari pinggi kasur Lucius dan menghadap Emperor Androry perlahan, ia sudah tua dan kemungkinan sangat terkejut saat tiba-tiba dibawa oleh Emperor sendiri ke Istana Sirius. Suaranya serak dan bicaranya yang sangat pelan membuat Viori dan Emperor Androry tidak sabaran.
"Baginda tahu bahwa di setiap tubuh manusia terdapat mana, kan. Mana dalam jumlah kecil diperlukan untuk melindungi tubub dari hawa buruk yang ada di alam dan dunia sekitar. Di tubuh Duchess ada terlalu banyak bahkan sampai mencapai level penyihir agung, sedangkan hal yang terbalik terjadi pada Duke. Entah apa yang terjadi, sehingga tiba-tiba seluruh mana di tubuh Duke menghilang, saya tidak pernah melihat kasus dimana manusia sama sekali tidak mempunyai mana. Maka dari itu sepertinya Duke membutuhkan transfer mana. "
Mendengar bahwa Lucius tiba-tiba kehilangan seluruh mana-nya membuat Viori berpikir lagi, mungkinkah ini adalah efek samping dari melawan arah cerita yang seharusnya terjadi? Apakah ini karena berita gosip yang muncul di koran itu?
"Tabib, mungkinkah jika mana dari Duchess di transfer kepada Duke?" Emperor Androry membuyarkan Viori yang sedang hilang dalam pikirannya sendiri.
"Transfer mana memang merupakan satu-satunya cara, namun saya tidak yakin Duchess mempunyai kemampuan untuk menahan efek samping transfer mana."
"Apa efek sampingnya?"
"Anggap saja begini, mana adalah antibodi manusia dari hawa jahat, sama seperti antibodi yang melindungi kita dari penyakit umumnya. Duchess punya kelebihan mana yang bisa diolah menjadi sihir dan bisa dilatih untuk menyembuhkan orang lain, tetapi kemampuan itu juga hanya bisa menyembuhkan penyakit non-mana. "
Emperor Androry memang tahu bahwa Lucius pernah meminjam tabibnya untuk menyembuhkan Viori yang tiba-tiba sakit keras tanpa alasan yang jelas, tapi ini adalah pertama kalinya ia mendengar kabar bahwa aliran mana Viori sebegitu bagusnya sampai bisa digunakan untuk menyembuhkan orang lain.
"Transfer mana sendiri berarti Duchess harus membuka aliran mana yang terus menerus mengalir mengelilingi tubuh anda dan memberikannya kepada Duke, hal ini berarti perlindungan tubuh Duchess terhadap hawa jahat akan terhenti sementara sampai proses transfer itu selesai." lanjut Tabib itu sambil bolak-balik menunjuk Lucius dan Viori.
"Apa saja kemungkinan yang akan terjadi jika Duchess menjadi rapuh dengan hawa jahat?" Emperor Androry sebenarnya tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi dengan Viori, ia bukanlah orang yang akan mengkhawatirkan semua orang yang ada di sekitarnya tanpa alasan -ia tidak akan bisa menjadi emperor dengan tingkah seperti itu, tapi melihat betapa khawatirnya Lucius waktu Viori jatuh sakit, ia bisa mengira-ngira amukan seperti apa yang akan ia terima jika Lucius sampai tahu bahwa ia membiarkan Viori membahayakan dirinya dibawah pengawasan Andory.
"Dari studi kasus yang pernah saya baca, kemungkinan terburuknya adalah... koma. Hawa jahat yang terserap oleh tubuh perlahan-lahan akan menggerogoti fungsi tubuh secara tapi tidak membunuh jiwanya, sehingga Duchess akan berada dalam keadaan koma sampai... saat yang tidak diketahui." nada bicaranya sangat ragu dan seperti takut menyinggung Viori atau lebih parahnya Emperor Androry sendiri.
"Saya akan melakukannya." Viori tidak mengidahkan peringatan dari tabib tersebut. Sieghart yang berjaga di pintu reflek mendekati Viori, "Saya mohon Duchess, anda tidak boleh melakukan hal ini!" Sieghart berlutut satu kaki dan menunduk, menunjukan tulusnya permohonannya sebagai ksatria yang seharusnya melindungi Viori.
"Tidak apa-apa, Sieghart. Aku yakin semuanya akan berjalan lancar dan aku akan baik-baik saja, jagalah aku saat aku tertidur nanti." Viori meraih tangan Sieghart dan menariknya dari posisi berlutut.
"Tapi, anda bi-"
"Tidak apa-apa." Kali ini Viori menggenggam kencang lengan Sieghart, menandakannya untuk berhenti mengkhawatirkannya didepan Emperor Androry. Viori justru takut Androry tidak akan memberikannya ijin.
"Bisakah proses itu dilakukan sekarang?" Androry sejujurnya lebih mengkhawatirkan keadaan Lucius yang makin pucat dan demam parah, ia tidak bisa mengambil resiko menunda-nunda proses ini dan kehilangan Lucius. Selain sebagai salah satu pendukungnya yang paling berpengaruh, Lucius dan Androry sudah melewati masa-masa kelam dan mencapai kejayaan bersama, mereka adalah sahabat seumur hidup.
"Saya bisa melakukannya sekarang, tapi apakah Duchess siap untuk melakukannya?" tabib tersebut menatap Viori dan memastikannya sekali lagi, proses ini adalah proses sederhana, tetapi resiko nya lebih besar daripada tindakan medis manapun.
Viori mengangguk yakin. Ia tahu ia harus melakukan ini, jika resiko terburuknya pun terjadi, ialah yang harusnya menanggung itu dan bukan Lucius. Lagipula takdir aslinya memanglah untuk mati dan memberikan kesempatan untuk Mathilda masuk kedalam kehidupan Lucius jadi ini bukanlah akhir yang buruk untuk Sieghart.
-----
Viori dibaringkan di sebelah Lucius berada, bajunya juga diganti menjadi yang lebih nyaman karena proses ini mungkin akan menyakitkan dan memakan waktu yang lumayan lama.
Tabib itu menyiapkan segelas air seduhan obat-obatan herbal dalam waktu singkat, memberi sedikit percikan sinar sihir penyembuhan lalu menyodorkannya ke arah Viori.
"Tolong minum setengah dari gelas ini dalam sekali teguk, lalu setengahnya lagi akan berikan kepada Duke. " tangan tabib itu sudah tua dan sedikit bergetar, sepertinya ia juga sedikit kelelahan karena harus menyiapkan semuanya terburu-buru.
Viori duduk sejenak, mengambil napas panjang lalu menenggak apa yang dikira-kiranya sebagai setengah dari ramuan itu. Rasanya aneh dan tidak enak, Viori sendiri tidak dapat mendeskripsikannya, tapi bukan itu masalahnya. Viori sendiri sudah terbiasa dengan rasa makanan yang aneh dan menjijikan di kehidupannya yang sebelumnya, tapi ramuan itu tidak hanya terasa aneh tapi juga terasa berat. Sepertinya sihir yang diberikan oleh tabib itu memberati ramuan itu membuat fisik Viori menolak menelannya secara sukarela. Viori menahan mulutnya agar tidak terbuka dan memukul dadanya sekali supaya menahan anehnya rasa ramuan itu dan menelannya sekalian.
Rena membantunya merebahkan tubuh Viori yang hampir tegang seluruhnya karena usahanya menelan ramuan itu tadi.
Sieghart di sisi kasur yang lain membantu tabib tersebut mengangkat tubuh Lucius yang makin lama makin panas, tubuh Lucius seperti bisa meledak kapan pun. Tabib tersebut membuka mulut Lucius dengan paksa dan menuangkan sisa ramuan itu dengan cepat, ia menekan sisi samping kerongkongan Lucius untuk membantunya menelan ramuan itu.
Begitu ramuan itu tertelan, tubuh Viori rasanya tertarik berat kebawah, lalu Viori hilang kesadaran.