Dugh...Dugh...Dugh...
Derap langkah kaki terdengar. Seorang anak SMA yang kini tengah membaca buku pun diam terpaku. Ia pun menoleh kearah suara derap langkah kaki itu terdengar seraya melepas kacamata yang dikenakannya.
Dan secara tiba-tiba...
Bugh...
Salah seorang anak SMA berbadan besar bak seorang preman itu, memukulnya dengan kencang hingga sang anak SMA berkacamata itu membentur locker yang ada tepat dibelakangnya.
"Hei cupu, mana tugas yang gw suruh kerjain?!" tanya anak SMA itu. Anak SMA berkacamata yang sering dipanggil Winston itu hanya diam.
Tak lama kemudian, datang anak SMA berbadan besar lainnya yang langsung menghajarnya hingga hidung Winston mulai mengeluarkan darah.
"Mana tugas yang kami berikan, ha?!" tanya anak SMA berbadan besar lainnya.
Tampak, Winston sangatlah kesal dengan perilaku mereka semua padanya. Iapun secara spontan menarik dasi ketiga anak SMA itu kemudian menatapnya dengan tatapan tajam.
"Dengar ya, aku ini seorang siswa SMA di sekolah ini! bukan seorang budak ataupun preman seperti kalian!" usai mengucapakan kata-kata itu, Winston menendang ketiganya hingga ketiganya jatuh tepat dihadapannya.
Usai itu, Winston berjalan meninggalkan mereka semua. Ketiga anak SMA berbadan besar itu tampaknya kesal dengan sikap Winston yang kurang ajar pada mereka.
"Awas saja kau, Winston! aku akan membalas dendam atas apa yang kau perbuat hari ini!" guman anak SMA berbadan besar.
***
Winston membuka pintu rumahnya dengan seragam SMA nya yang berantakan serta wajah nya yang penuh luka.
Saat Winston masuk kedalam rumah nya, terlihat kedua orang tua Winston telah menunggunya. Disana juga ada kakaknya dan saudara sepupunya yang dekat dengannya.
Melihat hal itu Winston biasa saja. Ia sudah sangat sering sekali melihat pemandangan seperti ini di rumahnya. Winston pun menatap kearah depan dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terdapat di lantai atas.
Tetapi, baru dua langkah berjalan, saudara sepupunya Winston pun mendekatinya dan mencegatnya yang mau masuk kedalam kamar itu.
"Wins, tunggu sebentar ya. Gw dan nyokap, bokap, serta kakak Lo mau bicara dengan Lo," ucap Randy, saudara sepupu Winston.
Winston diam, iapun menganggukkan kepalanya lalu Randy membawanya duduk dihadapan kedua orang tuanya serta kakaknya.
Terlihat, kedua orang tua dan kakaknya Winston menatap Winston dengan tatapan datar. Sebenarnya ketiganya itu tidak terlalu dekat dengan Winston. Semuanya memiliki kesibukan masing-masing sehingga Winston kurang mendapat perhatian dari keluarganya kecuali Randy, saudaranya.
Randy selalu menemani nya dan sangat dekat dengannya sehingga Winston lebih menyayangi Randy dibanding kakak kandungnya.
"Winston, Mama ingin bicara serius denganmu soal sekolahan," singkat Mama nya Winston yakni Bella. Winston menganggukkan kepalanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mama nya.
"Hmm jadi begini, Mama sering mendapatkan laporan bahwa kamu selalu pulang dalam kondisi seperti ini. Tak hanya itu saja, kamu juga sering dibully oleh teman-teman sekelas mu. Apakah itu benar?" tanya Bella. Winston yang semula terdiam itupun menjawabnya.
"Ya, memangnya kenapa? lagipula selama ini Mama, Papa dan kakak juga tidak memperdulikan ku bukan? jadi lebih baik, kalian tidak usah ikut campur dalam kehidupan ku!" jawab Winston dengan wajah dan cara bicaranya yang sangat dingin.
Papa dan kakaknya Winston menghela nafas ketika mendengar jawaban Winston. Mereka juga saling bertatapan satu sama lain. Sedangkan Bella pun seketika menggebrak meja membuat semuanya terkejut kecuali Winston.
"Winston, kenapa kamu menjawab seperti itu! dengar ya, Mama dan papa itu sibuk karena mencari uang untuk hidup mu! dan satu lagi, kamu itu sebagai pria seharusnya berani bertindak! jangan lemah seperti ini!!! apalagi kamu itu cerdas dan bla... bla.. bla," Bella pun memarahi habis-habisan Winston.
Winston pun mendengarkan cacian Bella itu seperti mendengar sebuah cerita. Iapun mengedipkan matanya beberapa kali dengan raut wajah dingin seperti biasanya.
Hingga kedipan mata terakhir...
Winston menatap sekelilingnya. Ia pun bangkit berdiri dan terkejut melihat Mama, Papa, Kakak, dan saudara sepupunya tidak ada disana. Tak hanya itu saja, tempatnya berada kini tidak seperti sebelumnya.
Kini ia berada didalam suatu tempat yang berwarna ungu kebiruan. Tak hanya itu saja, kini Winston seperti terbang disana.
Tak kama kemudian, muncul cahaya yang bersinar dengan terang membuat Winston sempat menutup matanya. Selang beberapa menit, Winston membuka matanya dan melihat apa yang ada didepannya.
Begitu terkejutnya ia ketika melihat seorang pria yang mengenakan pakaian seperti dewa kini berada dihadapannya. Pria itu juga dikelilingi oleh cahaya sehingga Winston tidak bisa melihat nya dengan jelas.
"Si...siapa...ka... kamu?!" tanya Winston yang agak-agak takut. Pria itu tersenyum kemudian menjawabnya.
"Saya Brian, dewa kehidupan," singkat pria itu. Winston mengerutkan dahinya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu. Brian menatap Winston seraya tersenyum lalu ia kembali melanjutkan kata-katanya.
"Baiklah, tidak perlu berlama-lama lagi, kita langsung saja ke tujuan. Sebuah negeri membutuhkan sosok pahlawan yang akan melindungi mereka dari iblis dan para monster mengerikan. Kamu terpilih menjadi salah satu dari lima pahlawan yang dibutuhkan. Jadi singkatnya, aku akan mengirim mu sekarang untuk menyelamatkan negeri yang membutuhkan bantuan mu," ucap Brian yang membuat Winston sangatlah terkejut.
"Yang benarkah? kalau aku menjadi pahlawan, bagaimana dengan keluarga ku? dengan kehidupan ku?" tanya Winston. Brian tak berhenti tersenyum, iapun menjawab apa yang ditanyakan oleh Winston.
"Tadi, kamu habis ribut dengan teman sekelas mu, bukan?" tanya Brian. Mendengar hal itupun, Winston menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, beberapa menit yang lalu Mama mu sedang memarahi mu. Dan sekarang mereka mengira bahwa kamu telah meninggal akibat luka yang kamu alami selama ini! di dunia nyata, kamu sedang dalam kondisi tak sadarkan diri serta tidak ada ruh mu disana sehingga kamu dianggap telah mati," jelas Brian yang membuat Winston sangatlah terkejut mendengarnya.
"A....Apa?! kalau begitu, aku tidak akan bisa kembali ke dunia ku yang normal?" tanya Winston lagi. Brian menggelengkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan Winston.
"Tidak! kamu masih bisa kembali ke dunia mu. Ingatan keluarga dan orang-orang terdekat mu yang mengetahui bahwa kamu sudah tiada, akan aku hapus untuk sementara. Dan saat kamu kembali ke negeri yang membutuhkan mu, maka aku akan membuatmu seolah mati didepan keluarga dan orang-orang terdekat mu lainnya!" kata Brian.
Winston menundukkan kepalanya dengan raut wajah sedih. Tak lama setelah itu, iapun mendongakkan kepalanya dan kembali bertanya.
"Kenapa aku dipilih sebagai seorang pahlawan? kamu kan bisa tahu bahwa aku ini hanya pria lemah! aku tak mungkin bisa menyelamatkan negeri dari raja iblis dan monster yang kamu maksudkan itu," ujar Winston.