Chereads / True elemental power / Chapter 2 - Tibanya di istana

Chapter 2 - Tibanya di istana

Brian tertawa ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Winston. Ia menghela nafas lalu menjawabnya.

"Apa yang kamu katakan itu, salah! justru kamu adalah pahlawan terbaik yang pernah aku temui. Kamu tidak lemah, hanya saja kamu kurang percaya diri dengan apa yang kamu miliki," ucap Brian. Winston terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Brian.

"Setiap pahlawan yang aku kirimkan, akan mendapatkan satu kekuatan elemental sesuai tingkatannya. Tetapi berbeda denganmu, karena kamu istimewa maka akan ku berikan dua kekuatan elemental," ujar Brian yang membuat Winston langsung menatapnya.

"Apa? dua? yang benar saja! aku ini sama sekali tidak istimewa!" ketus Winston. Brian menggelengkan kepalanya lalu ia mengangkat tangan kanannya. Tak lama kemudian, sebuah lingkaran cahaya muncul tepat dibawahnya Winston.

Seketika Winston langsung jatuh ke lingkaran bercahaya itu dan setelah itu, lingkaran tersebut pun tertutup.

***

Terdengar suara orang sedang berbicara. Tak lama setelah itu, seseorang masuk kedalam sebuah ruangan. Orang tersebut membuka pintu ruangan yang terbuat dari kayu lalu ia menatap kearah seorang pria muda dan tampan yang kini berada diatas ranjang dalam posisi tak sadarkan diri.

Lalu orang itu menatap kearah dua wanita yang mengenakan pakaian pelayan istana. Kedua wanita itu menganggukkan kepalanya ketika mereka ditatap oleh orang tersebut.

Setelah itu orang tersebut bertindak, ia langsung memegangi lengan pria yang kini sedang tak sadarkan. diri, lalu menariknya.

Orang itupun membawa pria itu keluar dari ruangan tersebut. Pada saat ia sampai didepan pintu ruangan, tiba-tiba saja pria itu membuka kedua matanya. Ia juga langsung menatap kearah orang misterius yang membawanya lalu pria itu menyerangnya. Padahal ia hanya berniat mendorong tetapi justru malah tak sengaja pria itu terkena kekuatan nya yakni angin hingga membuat orang tersebut membentur lemari lalu jatuh.

Didekat sana terdapat sebuah kaca, pria itu segera berlari kearah kaca lalu berdiri didepannya. Terkejutnya ia ketika melihat penampilan serta wajahnya yang sangat-sangat berbeda.

"Lho? kenapa wajah dan penampilan ku seperti ini? kemana wajah dan penampilan cupu ku?" ucap pria itu yang tak lain adalah Winston.

Tak lama setelah itu, orang yang semula didorong oleh Winston segera mendekatinya kemudian memegangi nya.

"Ma..maaf pahlawan. Anda harus ikut saya menemui raja," ucap orang tersebut yang membuat Winston terkejut mendengarnya.

"Apa? jadi aku serius menjadi seorang pahlawan nih, sekarang?" batin Winston yang sangat tak menyangka. Lalu ia menatap kearah orang tersebut dan menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, orang tersebut yang tak lain adalah penjaga istana itu membawanya pergi menuju raja yang telah menunggu mereka.

Beberapa menit kemudian...

Winston kini berjalan tepat dihadapan raja. Di kursi singgah sana terdapat raja yang ditemani oleh ratu dan kedua anaknya yakni putri dan pangeran di istana tersebut.

Tak hanya itu saja, terdapat dua orang pria dan dua orang wanita yang kini sedang menatapnya dengan tatapan sinis. Disana juga terdapat para penjaga istana serta pelayan istana yang berbaris dengan rapi.

Dan diluar istana terdapat rakyat yang menyaksikan suasana didalam istana melalui sebuah layar yang disediakan.

Kemudian, salah satu penjaga istana yang membawa Winston memerintahkan Winston untuk berdiri disamping kedua pria dan kedua wanita yang ternyata juga seorang pahlawan.

Winston menuruti nya, ia segera berdiri disamping kedua wanita dan kedua pria yang tak berhenti menatapnya dengan tatapan sinis.

"Baiklah, semua sudah pahlawan-pahlawan terbaik telah berkumpul disini. Kita mulai kan saja acaranya," ucap raja seraya bangkit berdiri. Ketika raja itu baru saja bangkit berdiri, pahlawan wanita yang berdiri tepat disampingnya Winston itu mengangkat tangannya lalu bicara dengan lantang.

"Hei tua bangka! kenapa aku ada disini bersama empat orang asing? meskipun sih yang satu tampan tapi.....hmm ngomong-ngomong siapa kalian?! dan satu lagi, tadi itu aku sedang latihan bermain basket karena sebentar lagi aku akan ikut pertandingan basket! tapi pas aku membuka mataku, aku berada ditempat yang aneh begini," ucap pahlawan wanita yang bernama Emilia.

Winston dan ketiga pahlawan itu sangatlah terkejut ketika mendengar ucapannya Emilia yang sangat tidak ada sopan nya. Pangeran istana merasa kesal ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Emilia, ia ingin bertindak tetapi putri istana dan ratu istana mencegatnya sehingga pangeran istana mengurungkan niatnya.

Raja hanya tersenyum ketika mendengar ucapannya Emilia. Ia menghela nafas lalu menjawabnya.

"Hmn kamu dikirim oleh dewa untuk menyelamatkan negeri ku yang sedang dalam bahaya. Kamu adalah seorang pahlawan disini! kamu tak sendirian, ada empat pahlawan disini yang akan melawan raja iblis dan bawahannya, bersamamu. Dan satu lagi, di dunia mu yang sebenarnya, kamu itu sudah mati!" ucap raja yang membuat Emilia terkejut.

"A...Apa?!" teriak Emilia. Saking kencangnya teriakan tersebut, Winston serta orang-orang yang ada disana sampai menutup kedua telinganya.

"Hmm bisa enggak, gak teriak-teriak?!" saut salah satu pahlawan pria, ia bernama Adlof. Emilia menoleh kearah Adolf lalu menjawabnya.

"Diam Lo! Lo aja juga teriak-teriak!" jawab Emilia. Adlof yang kesal pun menghampiri Emilia dan berniat menyerangnya begitupun dengan Emilia tetapi spontan saja pahlawan wanita lainnya langsung mencegatnya.

"He... hentikan! jangan ribut!" tegas pahlawan wanita lainnya yang bernama Blossom.

"Ya benar, bisakah kalian berdua jangan ribut?" singkat pahlawan pria itu yang memiliki nama Sea.

Emilia dan Adlof menatap kearah Sea dan juga Blossom. Mereka berdua terdiam dengan pandangan yang menatap kearah lainnya. Sedangkan Winston sedari tadi diam tak melakukan apapun. Ia malas ikut campur apalagi Winston tidak mengenal mereka semua. Winston adalah orang yang antisosial sehingga ia susah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ada.

Raja tersenyum seraya geleng-geleng kepala. Setelah itu iapun kembali melanjutkan kegiatan yang diadakan nya.

"Baiklah, kita lanjutkan acaranya ya," singkat raja yang langsung ditatap oleh Winston dan keempat pahlawan lainnya.

Tak lama setelah itu, dua orang pelayan membawa sebuah bola sihir yang sudah menetap di meja kayu. Mereka membawa meja kayu yang diatasnya terdapat bola sihir lalu meletakkannya tepat dihadapan kelima pahlawan.

Usai meletakkannya, kedua pelayan itupun berbaris ditempat nya kembali. Raja pun berjalan mendekati meja itu lalu berdiri tepat dihadapannya.

"Baiklah, sekarang waktunya untuk mendeteksi kekuatan apa yang kalian miliki dan seberapa kuat kekuatan kalian," ucap raja. Setelah itu raja menatap kearah kelima pahlawan nya dan spontan raja langsung menunjuk kearah Winston.

"Hmm kamu dulu yang mencobanya! sepertinya dari tadi, kamu diam saja," singkat raja seraya menunjuk kearah Winston. Winston menghela nafas lalu ia melangkahkan kakinya mendekati meja kayu tersebut.

"Oke, sekarang tempelkan kedua tangan mu di bola sihir itu ya!" pinta raja.