Chereads / QIELLA / Chapter 32 - Maaf

Chapter 32 - Maaf

Happy Reading All<3

.

Masih di waktu dan tempat yang sama Reno masih menemani Qia agar bisa terlelap.

"Qia?" Panggil Reno dan tentu dijawab oleh Qia.

"Iya, apa?"

"Qia masih pacaran sama cowok kemarin, aku dengar kalian ada problem apa itu benar?"

"Hmm sebenarnya Qia juga bingung kenapa Qia bisa jadi pacarnya Ellard? El itu aneh! Ngomongnya hemat banget tapi kalo Qia ada apa-apa pasti El cerewet kayak ibu-ibu dia kadang ada buat Qia. Terus kalo Qia cerita banyak banget pasti dijawab senyum atau anggukan kadang juga direspon diunyel-unyel pipi gini loh kak."

Qia pun menjelaskan kepada Reno sambil memperaktekan mengunyel pipinya membuat Reno menahan tawa melihatnya tapi tidak Reno tidak tahan melihat Qia yang sangat menggemaskan dengan tingkah polosnya apalagi kalo sedang menjelaskan sesuatu. Tidak ada yang berubah dari Qia sejak kecil.

"Ihh gemes banget sih dedek bayi Reno satu ini" gemas Reno mencubit hidung Qia membuat hidung nya memerah.

"RENO!!!"

Marah Qia membuat diri nya segarang mungkin agar Reno takut melihat nya tapi bukan nya takut malah membuat Reno terkekeh.

"Cukup Qia kamu kayak gitu gak ada garang-garang nya muka kamu hahaha." Tawa Reno melihat wajah Qia.

Karna kesal Qia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang tak lupa ia juga menarik selimut dan membelakangi Reno.

"Lah ngambek?"

Sudah berapa menit tapi Reno tak bosan-bosannya hanya melihat punggung Qia yang membelakanginya entahlah ia senang sekali rasanya melihat Qia walaupun hanya dari belakang sekalipun.

"Qia?"

Tanya pelan Reno tapi tidak ada sahutan dari Qia lalu Reno membalik pelan tubuh Qia dan benar saja ia sudah tertidur.

"Lah cepet bener kata nya mau di nyanyiin tapi udah tidur duluan."

Reno pun membenarkan posisi tidur Qia agar dia nyenyak dan nyaman.

"Good night baby girl," Ucap Reno sambil mengelus rambut Qia lalu ia pun melangkah menuju balkon mengingat ini juga sudah sangat larut ia pun pulang kerumah nya.

***

Langit sudah berganti yang awalnya gelap menjadi terang. Semua manusia mulai melakukan aktifitas mereka sehari-hari.

Seorang anak lelaki sudah siap ingin berangkat menemui perusahaan yang mengajak nya kerja sama. Sengaja ia siap lebih awal takut ada masalah tiba-tiba dijalan.

Langkah kaki itu keluar dari kamar nya tapi terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Morning sayangnya mama wah udah rapi aja nih."

Mendengar sapaan manis yang mama nya lontarkan membuat ia mengernyit curiga. Pasal nya mama nya seperti itu kalau menginginkan sesuatu.

"Morning too ma" balas nya dengan senyum yang terpaksa.

"Mobil mama kotor banget tuh bersihin ya sampe bersih mama mau pergi. Ini penting banget karna takut mobil mama kalah bersih sama temen arisan."

"Tapi ma aku mau per–"

"Jangan bantah kamu! Masih pagi nurut aja sana urusan mama lebih penting dari pada kamu yang pagi-pagi kelayapan gak bener!"

Setelah memotong ucapan anak lelaki itu ia langsung pergi ke kamar nya kembali.

"Tapi urusan aku lebih penting ma" Ucap nya lirih sambil meletakan barang-barangnya di meja dan melangkah menuju halaman depan.

Anak lelaki itu membersihkan mobil itu sampai bersih hingga selesai. Hingga mama nya pun datang.

"Duh bersih nya makasih ya sayang"

"Iya ma"

Karna ingin cepat pergi ia langsung masuk mobil dan entah sengaja atau tidak ban mobil tersebut menyipratkan genagan bekas mencuci mobil sehingga mengenai pakaian anak lelaki itu. Lalu ia membuka kaca mobil.

"Duh mama gak lihat loh sana kamu ganti lagi aja jangan banyak drama."

Setelah berkata ia langsung pergi meninggalkan perkarangan rumah.

"Gapapa mama tadi gak lihat," ucapnya menenangkan diri agar tak emosi.

.

Ditempat lain disebuah rumah.

"Bun, nanti bunda antar Qia gak?" Tanya gadis tersebut yang sedang menunggu sarapan yang disiapkan.

"Qia nanti diantar supir aja ya, bunda sibuk banget hari ini mau ke kantor ayah karna ada hal yang penting."

"Ya gapapa bun," jawabnya lirih dan tidak semangat.

Saat sedang sarapan tiba-tiba hpnya bergetar ia langsung melihat.

Ting

Orang aneh♡

Gue di depan cepetan keluar!

Hah?

Cepetan.

Setelah menyelesaikan sarapan nya Qia langsung berpamitan dengan sang bunda lalu melangkah keluar rumah nya. Saat sudah keluar ia sudah melihat mobil Ellard di depan sudah menunggunya.

Tak mau lama-lama Qia pun langsung melangkah menuju mobil dan masuk ke dalamnya.

"El?" Panggil pelan Qia sambil menatap Ellard yang sedang bersiap ingin mengemudi sebenar nya Qia agak canggung karena sudah lama ia tidak berdekatan dengan Ellard apalagi pergi bersama lagi.

"Hmm" jawab Ellard dengan berdehem tanpa melihat Qia.

"El kenapa kamu tiba-tiba banget jemput Qia? Kenapa gak kabari dari semalam."

"Kabari? Cahh lo aja setiap gue kirim pesan ataupun nelpon gak lo tanggepin cuma lo lihat aja! Bahkan udah ratusan pesan gue kirim cuma lo baca aja Qiana."

Qia kaget mendengar ucapan Ellard pasalnya ia tak sadar segitu banyak nya Ellard ingin menghubungi nya karna tidak ingin dan tau apapun Qia tidak merespon apapun.

"Qia males ribut El, cukup dirumah aja yang ribut capek kalo ribut dimana-mana."

Ellard yang mendengar ucapan Qia pun langsung menghentikan mobilnya menepi di pinggir ljalan.

Ellard menatap Qia lalu ia pun memegangi kedua bahu Qia.

Sebelum berbicara Ellard membuang nafas nya kasar. "Lo salah faham Qia. Gue gak pernah sekalipun ingin ribut sama lo dan juga lo selalu mikir gue sama Ines apa-apa. Lo tau Qia gue dari dulu gak pernah suka sama Ines gue malah jijik lihat tingkah dia yang seenaknya, kalo gue enggak nuruti perintah mama aja udah dari dulu gue habisi. lo tau Qia kenapa gue perhatian sama Ines beberapa hari ini? karena gue nabrak dia! dan ya itu semua bentuk pertanggung jawaban gue tapi sayangnya Ines terlalu licik ia selalu membuat ulah sampai Gue kena tipu dan berakhir gue nyakitin lo. Maaf Qia, gue tau gue jahat banget sama lo udah buat lo nangis dan udah bentak lo." jelas Ellard tak terasa air matanya mengalir karena merasa bersalah. "Qia kalo lo mau hukum gue silahkan! gue gak masalah mau lo pukul terus adal jangan jahui gue Qiana. Gue sayang sama lo! Gue cinta sama lo Qiana! bukan sama cewek lain!!!"

"H-hiks ... hiks" setelah mendengar penjelasan Ellard entah kenapa membuat Qia sangat sedih entah kenapa tiba-tiba air matanya juga sudah keluar. Ia juga melihat ucapan dan tatapan Ellard begitu tulus membuat juga bersalah sudah menuduh yang tidak-tidak.

Ellard yang mendengar suara tangis pun kaget dan langsung memeluk Qia.

"Qia maaf plis jangan nangis gue gak bisa lihat lo gini."

"H-hiks hiks m-maafin Qia El hiks."

Bukan nya berhenti menangis Qia makin menjadi-jadi dan sesegukan membuat Ellard kebingungan dibuatnya.

"Qia udah ya jangan nangis, Ellard janji kalo Qia gak nangis lagi kita ke pantai minggu nanti. Mau?" Ellard yang berusaha menenangkan Qia dengan segala bujukan tak lupa ia juga mengelus lembut rambut Qia.

Mendengar tawaran itu Qia langsung merenggangkan pelukan dan menatap wajah Ellard dari bawah karna Ellard terlalu tinggi. Wajah yang basah karna menangis dengan hidung yang memerah dengan mata bulat yang mengerjap-ngerjap menatap dari bawah dan masih mengeluarkan air matanya.

"M-mau El."

Jawab nya yang masih sesegukan membuat Ellard yang melihat nya gemas. Sangkin gemas nya Ellard memeluk lagi Qia tak lupa menciumi pucuk kepalanya.

"Kenapa lo gemesin terus Qiana?gue capek! Gue takut kelepasan!" Ucap nya yang masih memeluk Qia sambil menciumi wangi strowbery di rambut Qia.

.

Jangan lupa tinggal kan jejak ya^_^

Maaf typo bersebaran.