aku mengejek. "Percayalah, itu tidak akan terjadi. Aku dan klub sudah selesai."
Sebelum dia bisa menjawab, ada ketukan di pintu. "Aku akan mendapatkannya."
Semenit kemudian, ibuku berjalan melewati pintuku dengan senyum sedih di wajahnya. "Aku tidak yakin apakah kamu akan bangun, tapi aku bilang pada Jhon aku akan datang dengan semangkok sup..."
"Kamu tidak perlu mencari alasan untuk memeriksaku," kataku padanya. "Kamu ibuku."
"Aku tahu," katanya dengan tawa berair. "Bagaimana perasaanmu?"
"Aku baik-baik saja. tapi agak sedikit pusing dan lelah, tapi aku masih baik-baik saja."
"Kamu," katanya, air mata menusuk matanya. Dia duduk di tepi tempat tidurku dan menarikku ke dalam pelukannya. "Aku sangat takut, Geby. Kamu adalah bayi perempuanku dan jika sesuatu terjadi padamu…"
Jhon masuk dengan nampan pada saat itu dan ibuku menariknya kembali. "Maafkan aku. Aku kira itu hanya benar-benar memukulku. Kami bisa saja kehilanganmu."