Jantung berdegup cemas, bibir bergetar dengan hebat, air muka yang diliputi rasa khawatir itu terus menunduk. Jemari lentiknya terus-terusan menggenggam ponsel yang ia pegang dengan kuat, seakan takut jika ia tak menggenggamnya, maka ponselnya akan raib dari kedua tangannya.
Perempuan itu tak tahu kenapa ia harus secemas ini dengan lelaki yang kadang ia juluki sebagai Mister Galak itu. Padahal ia bisa saja mengabaikan dan mungkin malah bersyukur jika suaminya yang terkadang tak berakhlak itu akan mendapat omelan dari papa mertuanya.
Ia mencoba meyakinkan dirinya jika ia menolong hanya karena tak ingin menimbulkan masalah. Dimana perempuan itu tahu, Galaksi yang bukan peminum dan tiba-tiba meminum air haram, tentu akan menimbulkan tanda tanya keluarga dari pihak May maupun Galaksi.