Kaki jenjang milik lelaki dari suami Maydarika itu berjalan menyusuri sepanjang trotoar. Sebelumnya ia sempat berkeliling dengan mobil untuk mencari keberadaan istrinya ke beberapa tempat, termasuk rumah lamanya, sang mertua dan rumah Wega. Namun rupanya istrinya tak ada di salah satu tempat itu.
Di kediaman orang tuanya pun tak ada siapa-siapa pun, sama persis dengan kediaman ayah mertuanya. Hanya rumah Wega yang berpenghuni, tapi perempuan berjilbab itu juga tak tahu keberadaan May. Beruntung kakak lelakinya sempat bertemu dengan istrinya, setidaknya ada titik pencerahan. Ya ... meski jujur saja lelaki itu tetap saja cemburu.
Kini ia mencoba menyisir arah jalan yang mungkin saja dilalui oleh istrinya itu. Sesekali ia bertanya pada pedagang yang berjualan di sepanjang jalan tentang ciri-ciri istrinya, walau sama sekali tak ada yang tahu karena rata2 pejualnya baru saja tiba (tipe penjual yang berdagang dari sore hingga malam).
