Kalau tidak salah kau tak seharusnya menghindar. Itulah kata-kata yang seharusnya ia pegang.
Jadi Irina pun akhirnya memilih untuk kembali ke sana tak peduli jika ada Tommy yang menunggunya sekali pun.
Tapi yang salahnya, kenapa Wil sampai ikutan coba.
Pria itu malah muncul tepat ketika bus yang ditunggunya datang.
"Biar aku antar," itulah hal yang ia katakan. Bukan ajakan, melainkan sesuatu yang harus ia lakukan. Sebelum ia sempat menolak pun tangannya sudah lebih dulu digandeng oleh pria itu.
Jika bukan karena beberapa hal ini, ia yakin dalam waktu ke depannya Wil akan merasa ada sesuatu yang tak beres.
Rasanya ia tak bisa membiarkan Irina begitu saja. Ke Irina ia sendiri beralasan bahwa kalau dijemput sudah seharusnya ia mengantarkannya kembali, ia harus memastikan gadis itu pulang dengan selamat, tanpa kurang apa pun juga.
Nanti kalau ada apa-apa ialah yang harus tanggung jawab, toh orang-orang kan melihatnya pergi bersama.