Untuk yang satu ini ia tak bisa membiarkannya begitu saja, sepertinya Kaira layak untuk dipertimbangkan, tapi yang ia pikirkan, antara kedua putranya ini, mana yang sebenarnya gadis ini sukai. Atau apakah dari salah satu putranya ada yang menyukai gadis ini? Kalau boleh ia ingin Kai bersama Felix saja, biar derajat anaknya itu naik. Toh selama ini ia belum melihat ada wanita yang suka pada putranya.
"Jadi Hermansyah itu papamu ya? Saya pernah bertemu dengannya beberapa kali di acara resmi, namun hanya sempat berbincang sekali saja, itu pun tidak lama, tapi papamu itu terkenal sebagai pengacara yang bijaksana."
Kaira mengucapkan terima kasih dengan penuh hormat. memang bukan sekali ini saja ia menemukan komentar baik tentang papanya.
sementara itu faiz menatap mereka.
sepertinya papanya dia bermaksud untuk membuat Kaira terpojok. Apa mungkin karena sekarang sudah tahu siapa papa Kaira sebenarnya.
"Kalau begitu jangan panggil Tuan, panggil Papa saja."