Sepertinya Kaira tidak memiliki pilihan lain lagi selain menanyakan hal itu kepada Faiz.
Sebab hanya itu satu-satunya cara sebab mereka kan satu rumah.
supir taksi itu sendiri bertanya kemanakah tujuan mereka tapi Kaira bilang untuk sebentar mutar-mutar di sekitar sini saja.
Faiz sendiri tengah menatap berkas-berkas yang tersusun di atas mejanya, sebelah tangannya berpangku pada dagunya sementara tangan lainnya memegang pena ketika ponselnya berbunyi ia melirik malas pada awalnya ketika mendapati ada nama seseorang yang ia kenal tertera di sana.
"Kai?" gumamnya melirik ponsel yang berada di atas tempat duduk kayu.
ia segera bangkit dan mengambilnya dengan cepat tanpa menunggu waktu lama Ia pun langsung mengangkatnya, kemudian ia merutuki dalam hatinya kenapa sampai i a mengangkatnya terlalu cepat.
"Selamat siang Kak, apa aku mengganggu Kakak?" tanyanya pada Faiz.
"Tidak kok, ada apa Kai?" jawab Faiz sesantai mungkin.
"Boleh Kai tanya sesuatu? ini sedikit privasi tapi."
